Ristia Bintang Rights Issue, Target Dana Rp 299 M

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
01 October 2018 12:28
Ristia bintang akan menggunakan dana rights issue untuk modal kerja.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk (RBMS) berencana untuk melakukan penambahan modal (rights issue) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan melepas sebanyak-banyaknya 1,49 miliar lembar saham atau 49,74% dari modal dan disetor penuh.

Berdasarkan keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan saham seri B dengan perkiraan harga penawaran Rp 200/saham. Sedangkan dalam aksi ini, perseroan menargetkan dana segar senilai Rp 299,29 miliar.


Dalam rencana Penerbitan Umum Terbatas (PUT) II ini, pemegang saham utama yakni Richard R. Wiriahardja telah menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya dalam aksi ini sebanyak 594,98 juta saham.

Sedangkan PT Ristia BMS Capital menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh haknya dalam PUT II yakni sebanyak 274,37 juta saham.

Sehingga, Richard R. Wiriahardja akan menyerap saham yang tidak diserap tersebut menjadi total saham yang akan diserap sebanyak 869,35 juta saham dengan cara penyetoran dalam bentuk 68% saham PT Manggala Citra Abadi dan 43,66% saham PT Nusantara Almazia serta sisanya dalam bentuk uang tunai.

Sedangkan Michella Ristiadewi akan menyerap 6,68 juta saham yang menjadi haknya dengan obyek penyetoran dalam bentuk 2% saham PT Manggala Citra Abadi (inbreng).

Sedangkan perseroan menyatakan tidak ada pembeli siaga dalam aksi ini, sehingga bila saham yang ditawarkan ini tidak diambil oleh pemegang saham tersebut maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya.

Nantinya, seluruh sisa dana yang diperoleh perseroan dari aksi tersebut akan digunakan untuk peningkatan modal kerja RBMS dan anak usahanya lalu untuk pembelian dan pengembangan lahan serta pengembangan usaha dari perseroan.

Sedangkan tanggal efektif dari rencana tersebut yakni pada 28 September 2018 dan tanggal distribusi HMETD yakni pada 11 Oktober 2018 mendatang.

(roy) Next Article Diobral Investor, Dalam Dua Minggu Harga RBMS Anjlok 51,98%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular