Jelang Pengumuman Inflasi, Ini Rekomendasi Saham Para Broker

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
01 October 2018 08:24
Jelang Pengumuman Inflasi, Ini Rekomendasi Saham Para Broker
Foto: Seorang pria berjalan melewati layar di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta. (Reuters/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,8% ke level 5.976,55 pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (28/8/18).

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 7,99 triliun dengan volume sebanyak 10,88 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 315.961 kali.



Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam mendorong IHSG naik adalah: PT Telekomunikasi Indonesia/TLKM (+1,68%), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk/AMRT (+13,41%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (+0,63%), PT Indofarma Tbk/INAF (+20,41%), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (+2,56%).

Sementara itu, dalam perdagangan di awal pekan dan memasuki bulan Oktober, berikut adalah rekomendasi saham hari ini, Senin (1/10/18), dari para broker.


Kiwoom Sekuritas
Analis dari Kiwoom Sekuritas Maximilianus Nico mengatakan bahwa pergerakan indeks hari ini dipengaruhi oleh beberapa berita, dari dalam negeri, pelaku pasar menanti data inflasi yang akan keluar pada hari ini.

Kiwoom mengestimasikan inflasi akan mengalami penurunan kembali dibandingkan bulan sebelumnya dari 3.20% menjadi 3.06%, begitupun dengan inflasi inti yang mengalami penurunan dari 2.90% menjadi 2.82%

Rupiah pun juga berpotensi untuk mengalami penguatan hari ini mengingat bulan Oktober dan November merupakan salah satu masa tenang bagi rupiah karena minim sentimen dari global.

"Langkah-langkah dari Bank Indonesia (BI) diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para pelaku pasar dan investor. Sehingga memberikan kekuatan secara fundamental yang lebih baik, secara teknikal, kami melihat IHSG hari ini diprediksi menguat dengan support dan resistance di level 5.946-5.992," ungkap Maximilianus dalam catatan risetnya.

Sedangkan rekomendasi sahamnya hari ini adalah sebagai berikut.

1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
BMRI memproyeksi transaksi e-commerce sampai akhir 2018 bisa naik 150% secara tahunan atau year on year (yoy). Proyeksi dari target tersebut tentunya dikarenakaikan semakin tingginya konsumen dalam menggunakan layanan online ini.

Secara jangka pendek, rekomendasi beli (buy) memiliki probabilitas 56% dengan target di level Rp 6.850 dan exit di level harga Rp 6.525. Sedangkan rekomendasi beli secara jangka panjang memiliki probabilitas 53% di target Rp 7.000 dan exit Rp 6.525, sedangkan support area berada di level Rp 6.525 dan resistance di level harga Rp 6.767.

2. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
INTP optimistis terhadap bisnisnya di akhir tahun ini. Indocement catatkan volume penjualan 11,5 juta ton sampai Agustus 2018.

Peluang proyek infrastruktur masih ada dan berharap akan terus tumbuh. Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), dari Januari-Agustus 2018 total konsumsi semen dalam negeri sekitar 43 juta ton atau bertumbuh 4,6% yoy.

Strategi beli (buy) secara jangka pendek memiliki probabilitas 47% dengan target di Rp 19.800 dan exit di level Rp 16.000. Strategi beli untuk investasi memiliki probabilitas 88% dengan target di level harga Rp 21.900 dan exit di level Rp 16.000/saham. Area support berada di level Rp 17.865 dan resistance di level Rp 18.580.
NEXT
Analis dari Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa ditutupnya IHSG pada perdagangan pekan lalu, secara teknikal terlihat Stochastic dan RSI bergerak ke atas menuju ke area overbought.

“Saat ini terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance,” ungkap Nafan.

Adapun rekomendasi saham dari Nafan yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

1. BUMI
Akumulasi beli pada area level Rp 210 – Rp 216, dengan target harga secara bertahap di level Rp 228 hingga Rp 360. Support berada di level Rp 195.

2. ERAA
Akumulasi beli pada area level Rp 2.330 – Rp 2.400, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.530 dan Rp 2.960. Sedangkan support berada di level Rp 2.270 & Rp 2.050.

3. HOKI
Akumulasi beli pada area level Rp 860 – Rp 890, dengan target harga secara bertahap di level Rp 930, Rp 1045 dan Rp 1160. Support di level Rp 840.

4. INDF
Akumulasi beli pada area level Rp 5.850 – Rp 5.950, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.075 dan Rp 6.325. Support berada di level Rp 5.800.

5. LSIP
Akumulasi beli pada area level Rp 1.255 – Rp 1.275, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.285 hingga Rp 1.510. Support di level Rp 1.255 & Rp 1.230.

6. PPRO
Buy on weakness pada area level Rp 107 – Rp 110, dengan target harga secara bertahap secara bertahap di level Rp 120 dan Rp 130. Support berad di level Rp 100.


NEXT


Analis dari Indosurya Sekuritas William Surya menyatakan pada awal bulan perdagangan hari sekaligus memasuki kuartal ke empat di tahun ini, rilis data yang inflasi yang disinyalir akan berada dalam kondisi terkendali tentunya diharapkan dapat menopang pola gerak IHSG.

“Selain dari pada itu, penantian terhadap rilis kinerja emiten sepanjang kuartal ketiga juga akan turut mewarnai pola gerak iHSg hingga beberap waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi menguat dengan kisaran level di area 5.811-6.123,” ujar William.

Sedangkan saham-saham yang patut diperhatikan di antaranya saham: HMSP, TLKM, SRIL, WIKA, WSBP, WTON, JSMR, BBNI, BJTM, MYOR dan ROTI.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular