Bunga Acuan BI Naik, Siap-siap Pertumbuhan Ekonomi Melambat

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 September 2018 15:42
Investasi dan Konsumsi Bakal Terhambat
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Kenaikan suku bunga acuan akan ikut menaikkan suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) dan kemudian bunga deposito. Mengutip Statistik Perbankan Indonesia edisi Juli 2018, sudah ada tanda-tanda kenaikan bunga deposito.

Sejak Juli 2017, terlihat bahwa bunga deposito terus bergerak turun. Namun dalam 2 bulan terakhir ada kenaikan yang konsisten, seiring terkereknya suku bunga acuan. 

 

Agar laba perbankan tidak susut, maka suku bunga kredit juga harus naik. Benar saja, saat bunga deposito mulai naik, bunga kredit pun bergerak  dengan pola serupa. 



Agak mengkhawatirkan ketika yang naik adalah Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Sebab, kredit jenis ini merupakan sumber pendanaan bagi dunia usaha untuk ekspansi usaha maupun investasi baru. 

Ketika bunga KMK dan KI naik, maka dunia usaha akan berpikir ulang untuk melakukan perluasan bisnis. Artinya, pertumbuhan investasi dan penyerapan tenaga kerja akan terhambat. 

Sejauh ini bunga Kredit Konsumsi (KK) memang belum naik. Namun jika bunga deposito terus naik, maka sangat mungkin atau hampir amat pasti bunga KK pun ikut terdongkrak. 

Apabila KI betul-betul naik, maka konsumen pun akan menunda sebagian pembelanjaan terutama untuk barang-barang tahan lama (durable goods) yang sebagian besar dibeli dengan cara kredit. Pembelian barang tahan lama merupakan komponen penting dalam pembentukan konsumsi rumah tangga. Saat suku bunga KI naik, maka pembelian durable goods pun berpotensi melambat dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga terhambat.

(aji/wed)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular