Ketika Bos BI Ucapkan Terima Kasih untuk Para Crazy Rich
Arys Aditya, CNBC Indonesia
28 September 2018 13:45
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyampaikan apresiasi kepada para pengusaha alias crazy rich yang turut membantu stabilisasi nilai tukar rupiah dengan menukarkan stok dolarnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bank sentral juga berterima kasih atas peran serta pelaku usaha yang melakukan konversi dolar AS menjadi rupiah ketika mata uang Garuda tertekan hebat.
"Saya berterima kasih pelaku usaha dan korporasi yang menjual dolar AS, sehingga rupiah menjadi stabil. Mereka yang tidak hanya jual di spot, tapi juga bisa lewat [instrumen] forward dan swap," kata Perry, Jumat (28/9/2018).
Pada Kamis pekan lalu (23/9/2018), ratusan pebisnis dan Crazy Rich Surabayan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) melakukan aksi jual dolar.
Dalam agenda tersebut, Crazy Rich Surabayan 'membuang' simpanan dolar AS hingga lebih dari US$ 50 juta dalam aksi bela rupiah itu. Langkah Crazy Rich Surabayan ini menuai pujian dari banyak pihak, termasuk Istana Kepresidenan.
(dru) Next Article BI Pertahankan Bunga Acuan 5%, Kebijakan Moneter: Akomodatif!
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bank sentral juga berterima kasih atas peran serta pelaku usaha yang melakukan konversi dolar AS menjadi rupiah ketika mata uang Garuda tertekan hebat.
"Saya berterima kasih pelaku usaha dan korporasi yang menjual dolar AS, sehingga rupiah menjadi stabil. Mereka yang tidak hanya jual di spot, tapi juga bisa lewat [instrumen] forward dan swap," kata Perry, Jumat (28/9/2018).
Pada Kamis pekan lalu (23/9/2018), ratusan pebisnis dan Crazy Rich Surabayan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) melakukan aksi jual dolar.
 Foto: Perry Warjiyo (Arys Aditya/CNBC) |
Dalam agenda tersebut, Crazy Rich Surabayan 'membuang' simpanan dolar AS hingga lebih dari US$ 50 juta dalam aksi bela rupiah itu. Langkah Crazy Rich Surabayan ini menuai pujian dari banyak pihak, termasuk Istana Kepresidenan.
(dru) Next Article BI Pertahankan Bunga Acuan 5%, Kebijakan Moneter: Akomodatif!
Most Popular