Permintaan Kupon Naik, Medco Terbitkan Obligasi Rp 1,2 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 September 2018 14:59
Kenaikan BI Rate tersebut akhirnya mendorong kenaikan yield obligasi pemerintah yang jadi acuan penentuan besaran kupon obligasi.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya perusahaan domestik mendapatkan pendanaan dari pasar obligasi tampaknya tak terlalu mulus. Investor cenderung meminta yield tinggi setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan menaikkan suku bunga sebanyak 125 basis poin jadi 5,5% selama 2018.

Kenaikan BI Rate tersebut akhirnya mendorong kenaikan yield obligasi pemerintah yang jadi acuan penentuan besaran kupon obligasi.
Nah, kalo ini PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akhirnya turut merasakan kenaikan permintaan kupon investor. Perseroan awalnya akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1,25 triliun, tapi realisasinya hanya Rp 1,20 triliun yang diterbitkan dalam dua seri.

Untuk seri A ditawarkan sebesar Rp 1,15 triliun dengan tingkat kupon obligasi 10% dengan tenor 3 tahun dan untuk seri B sebesar Rp 47,50 miliar dengan bunga 10,75% dengan tenor 5 tahun.

Penjamin pelaksana efek untuk surat utang ini antara lain Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Samuel Sekuritas Indonesia dan Trimegah Sekuritas Indonesia. Obligasi ini akan dicatatkan di BEI pada 1 Oktober 2018.

Direktur Danareksa Sekuritas Boumediene H. Sihombing mengatakan yield obligasi sudah meningkat tinggi, terparah terjadi sejak satu bulan terakhir sehingga obligasi korporasi yang diterbitkan harus mengikut kondisi pasar saat ini.

"Yield naik karena suku bunga naik, kalau mengejar di market mau buang dimana. Jadi sesuai target yield saja (yang diterbitkan). Semua yg masuk ke pasar turun. Kalau tidak mau yield market ya akhirnya tidak bisa capai target," kata Boumediene di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/9).

Menurut dia, yield obligasi sudah meningkat di kisaran 100 bps-200 bps sejak awal tahun. Kondisi tersebut menyebabkan kenaikan tingat bunga yang lebih tinggi.

Sebelumnya PT Federal International Finance (FIF) juga menurunkan nilai emisi Rp 1,5 triliun menjadi Rp 1,3 triliun. Penurunan emisi tersebut terjadi karena alasan sama, yaitu permintaan kupon yang meningkat.

(hps) Next Article Target Penerbitan Obligasi Korporasi Capai Rp 130 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular