
Hai Investor! Beli Obligasi Korporasi Cuma Butuh Rp 1 Juta
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 September 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka peluang bagi investor ritel untuk bisa membeli obligasi korporasi senilai minimal Rp 1 juta/unit. Saat ini bagi investor ritel saat ini harus merogoh gocek minimal Rp 20 juta untuk bisa ikut berinvestai di obligasi.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan penurunan jumlah nilai nominal pembelian obligasi korporasi ini akan dilakukan secara bertahap. Tujuannya untuk menggaet jumlah investor lebih banyak ke pasar modal.
"Mustinya nanti kedepannya kita turun, cuma memang bertahap ya, kalau sudah elektronik jangankan Rp 20 juta, Rp 1 juta harusnya bisa dan tidak ada masalah, hanya join lead kan musti harus ada transisi ya, jadi jangan kecil-kecil banget dulu," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (26/9).
Kemungkinan ini semakin besar seiring dengan rencana bursa untuk mengembangkna platform perdagangan digital untuk pasar obligasi.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan pengembangan electronic trading platform (ETP) untuk obligasi ini merupakan ini merupakan pengembangan ETP yang sudah ada saat ini.
Ke depan penggunaan ETP untuk transaksi obligasi ini akan lebih bersifat mandatory sehingga pergerakan transaksi perdagangan obligasi menjadi lebih mudah dikontrol oleh regulator.
"Akan disempurnakan dengan fitur mengaktifkan peran intermediarinya, peran market makernya, mekanisme perdagangannya, spesifikasi produk dan tata cara perdagangannya," kata Hasan.
(hps/hps) Next Article 2021 Tahun Bullish, Ini Dia Instrumen Investasi Pilihan
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan penurunan jumlah nilai nominal pembelian obligasi korporasi ini akan dilakukan secara bertahap. Tujuannya untuk menggaet jumlah investor lebih banyak ke pasar modal.
"Mustinya nanti kedepannya kita turun, cuma memang bertahap ya, kalau sudah elektronik jangankan Rp 20 juta, Rp 1 juta harusnya bisa dan tidak ada masalah, hanya join lead kan musti harus ada transisi ya, jadi jangan kecil-kecil banget dulu," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (26/9).
Sebelumnya, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan pengembangan electronic trading platform (ETP) untuk obligasi ini merupakan ini merupakan pengembangan ETP yang sudah ada saat ini.
Ke depan penggunaan ETP untuk transaksi obligasi ini akan lebih bersifat mandatory sehingga pergerakan transaksi perdagangan obligasi menjadi lebih mudah dikontrol oleh regulator.
"Akan disempurnakan dengan fitur mengaktifkan peran intermediarinya, peran market makernya, mekanisme perdagangannya, spesifikasi produk dan tata cara perdagangannya," kata Hasan.
(hps/hps) Next Article 2021 Tahun Bullish, Ini Dia Instrumen Investasi Pilihan
Most Popular