
Bunga Acuan Naik, Bank Besar Optimistis Margin Stabil
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 September 2018 11:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Empat bank besar Indonesia, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) optimis pencapaian net interest margin (NIM) bisa stabil di tahun ini meski terjadi kenaikan suku bunga.
Trimegah Sekuritas menyebutkan empat ini optimis dengan tingkat NIM yang stabil di tahun ini mengingat rasio CASA yang tinggi dibanding dengan bank-bank lainnya. Keempat bank ini juga menyiasati tingginya suku bunga Bank Indonesia yang tinggi dengan ikut menaikkan suku bunga pinjamannya, namun tak setinggi tingkat kupon obligasi.
Kemudian, kondisi obligasi pemerintah yang mengalami overweighting dengan obligasi dengan tenor lebih rendah dari 5 tahun. Umumnya, bank-bank ini memiliki setidaknya 50% pinjaman tingkat bunga floating di portofolio kreditnya.
Diprediksi, pinjaman korporasi masih akan menjadi pendorong tingkat penyaluran kredit perbankan hingga akhir tahun depan. Disebabkan karena tingginya nilai obligasi yang akan jatuh tempo di tahun depan mencapai Rp 115,9 triliun hingga tahun depan dan diperkirakan akan direfinancing dengan pinjaman bank karena yield obligasi yang tinggi di tahun ini.
Kemudian, tingkat permintaan kredit dari sektor UKM komersial yang sempat terhenti karena adanya resiko kredit macet (non peforming loan/NPL) dan meningkatnya suku bunga.
Dengan perkiraan pertumbuhan kredit sebesar 10%-15% year on year dari perbankan, meski sekuritas ini memprediksi pertumbuhan yang lebih rendah di level 9% untuk periode yang sama ditengah kondisi makro yang tidak pasti.
Sementara itu, dari segi harga saham sekuritas ini menilai saat ini valuasi BBNI masih rendah, sementara untuk BBRI yang masih under review setelah terjadinya pelemahan harga baru-baru ini yang membuat valuasinya lebih menarik.
(roy) Next Article Suku Bunga Naik, Margin Keuntungan Bank Turun Akhir Tahun Ini
Trimegah Sekuritas menyebutkan empat ini optimis dengan tingkat NIM yang stabil di tahun ini mengingat rasio CASA yang tinggi dibanding dengan bank-bank lainnya. Keempat bank ini juga menyiasati tingginya suku bunga Bank Indonesia yang tinggi dengan ikut menaikkan suku bunga pinjamannya, namun tak setinggi tingkat kupon obligasi.
Kemudian, kondisi obligasi pemerintah yang mengalami overweighting dengan obligasi dengan tenor lebih rendah dari 5 tahun. Umumnya, bank-bank ini memiliki setidaknya 50% pinjaman tingkat bunga floating di portofolio kreditnya.
Dengan perkiraan pertumbuhan kredit sebesar 10%-15% year on year dari perbankan, meski sekuritas ini memprediksi pertumbuhan yang lebih rendah di level 9% untuk periode yang sama ditengah kondisi makro yang tidak pasti.
Sementara itu, dari segi harga saham sekuritas ini menilai saat ini valuasi BBNI masih rendah, sementara untuk BBRI yang masih under review setelah terjadinya pelemahan harga baru-baru ini yang membuat valuasinya lebih menarik.
(roy) Next Article Suku Bunga Naik, Margin Keuntungan Bank Turun Akhir Tahun Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular