Tahun Politik, Bank Mandiri Jaga Marjin di Level 5,6%-5,8%

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
28 January 2019 18:58
Bank Mandiri tahun ini bergerak di segmen korporasi dan segmen ritel.
Foto: Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan IV/2018 PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. (CNBC Indonesia/Yanurisa Ananta)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menargetkan nett interest margin (NIM) atau marjin bunga bersih terjaga di level 5,6%-5,8%. Optimisme ini dilandaskan oleh level NIM Bank Mandiri yang masih tinggi pada akhir 2018 di level 5,74% atau turun 0,09%.

"Memang kita bisa jaga sepanjang tahun 2018 NIM kita tidak turun drastis dibanding bank-bank lain yang bisa turun hingga 20 basis poin (bps) atau 30 bps. Di 2019 ini diharapkan NIM bisa terjadi di angka 5,6%-5,8%," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri Kuartal IV 2018, di Plaza Mandiri, Senin (28/1/2019).

Tiko mengatakan, terjaganya NIM di angka 5,74% hingga akhir 2018 lalu itu disebabkan adanya pergeseran portfolio kredit dari segmen dengan risiko tinggi ke risiko lebih rendah. Tiko menjelaskan, Bank Mandiri tahun lalu lebih menumbuhkan segmen korporasi, mikro dan konsumer alih-alih agresif di segmen komersial dan SME.

Berdasarkan data paparan Bank Mandiri, segmen komersial (middle corporate) tumbuh minus 8,5%, SME minus 7,7%. Di sisi lain, pertumbuhan segmen korporasi besar tumbuh 23,3%, segmen mikro tumbuh 23% dan sektor konsumer tumbuh 11,6%. Begitu juga dengan perusahaan anak yang tumbuh 18,6%.

"Kalau sebelumnya kita agresif di segmen menengah sekarang kita bergerak di segmen korporasi dan segmen ritel. Sehingga kita bisa menurunkan portfolio kita menjadi lebih baik ," imbuh Tiko.

Bank Mandiri selama 2018, lanjut Tiko, fokus menjaga agar likuiditas ada di level yang optimal. Dengan cara menyeimbangkan pengelolaan yield dan pengelolaan cost of fund. Diharapkan Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet bisa turun ke 2,5% dari angka akhir 2018 sebesar 2,75%.

Namun demikian, Tiko mengatakan tantangannya juga cukup berat. Loan to Funding Ratio (LFR) pada Desember 2018 tercatat sebesar 95,46% atau naik 8,30% YoY. Artinya, likuiditas memang cukup ketat.

"Tahun ini kita juga jaga supaya cost of fund kita tidak naik terlalu tajam walaupun ada persaingan terutama di deposito special rate ya . Kami cukup yakin kami masih bisa menjaga NIM kita di kisaran 5,6-5,8%," tandasnya.

Bank Mandiri mencatat laba bersih Rp25,0 triliun pada akhir 2018 atau tumbuh 21,2% secara year on year (yoy). Kenaikan itu didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 5,28% menjadi Rp57,3 triliun dan kenaikan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 20,1% menjadi Rp28,4 triliun.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Diisukan Caplok Bank Permata, Ini Jawaban Bank Mandiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular