MEMBEDAH VISI-MISI CAPRES 2019

Seperti Ini Potret Ekonomi Indonesia di Bawah Jokowi

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 September 2018 16:10
Pariwisata Bisa Jadi Alternatif
Foto: Infografis/Jokowi Hadapi Thanos/Edward Ricardo
Dalam visi & misi kubu Jokowi, sektor pariwisata dijadikan salah satu cara guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Mempercepat pengembangan sektor pariwisata yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah dan masyarakat sekitarnya. Fokus pada melanjutkan pembangunan 10 destinasi wisata baru (“Bali Baru”),” demikian paparan dari kubu Jokowi dalam rilis visi dan misinya. Indonesia memang menyimpan potensi yang besar dari sektor pariwisata, seiring dengan banyaknya objek wisata yang menarik.

Budaya yang begitu banyak tersebar di tanah air juga menjadi daya tarik tersendiri bagi turis asing.

Di satu sisi, kunjungan turis asing akan meggairahkan perekonomian wilayah sekitar, seperti yang terjadi di bali misalnya. Di sisi lain, dolar AS akan mengalir deras ke dalam negeri dan membantu menstabilkan atau bahkan mendorong mata uang Garuda menguat. Stabilitas rupiah merupakan salah satu kunci utama jika pemerintah ingin mengembangkan sektor tradable.

Sayangnya, potensi sektor pariwisata di Indonesia masih kelewat kecil pemanfaatannya. BPS mencatat bahwa sepanjang 2017, terdapat 14,04 juta turis asing yang mengunjungi Indonesia. Bandingkan dengan negara tetangga. Sepanjang 2017, turis asing yang mengunjungi Thailand mencapai 35 juta, seperti dikutip dari Kompas. Di Malaysia, tak kurang dari 25,9 juta turis asing berkunjung sepanjang tahun lalu, seperti dikutip dari halaman resmi Malaysia Tourism Promotion Board (MTPB). Lebih lanjut, Singapura berhasil membuat 17,4 juta turis asing berkunjung pada tahun lalu, dikutip dari Singapore Tourism Board.

Peningkatan anggaran promosi mungkin bisa dilakukan guna mengundang lebih banyak turis ke tanah air, sembari pemerintah menyiapkan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan. Menjelang akhir tahun lalu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut bahwa untuk tahun 2018, anggaran promosi pariwisata dipatok di angka Rp 2,5 triliun. Sebanyak Rp 1,5 triliun akan dialokasikan untuk pemasaran di luar negeri dan Rp 1 triliun untuk di dalam negeri. Melihat total belanja pemerintah pusat setiap tahunnya yang mencapai ribuan triliun, rasanya uang senilai Rp 2,5 triliun untuk sesuatu yang bisa bermanfaat besar bagi perekonomian Indonesia adalah kelewat kecil.


TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/dru)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular