
Analisis Teknikal
Harga CPO Secara Teknikal Punya Potensi Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 September 2018 17:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak acuan di Bursa Derivatif Malaysia tercatat menguat 0,79% ke level MYR2.160/ton pada perdagangan hari ini Senin (24/9/2018) hingga pukul 14.08 WIB.
Harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini berhasil memupus pelemahan sepanjang 5 hari berturut-turut sebelumnya. Sepanjang pekan lalu, harga CPO bahkan sudah anjlok sebesar 3,55%.
Energi positif yang mengangkat harga CPO pada awal pekan datang dari naiknya harga minyak kedelai akhir pekan lalu, serta menguatnya harga minyak dunia. Meski demikian, penguatan harga terbatas oleh apresiasi nilai tukar ringgit Malaysia.
Sentimen lain yang mampu mengangkat harga CPO datang dari pengumuman pemerintah Malaysia yang memperpanjang kebijakan pajak ekspor 0% bagi komoditas CPO hingga Oktober 2018.
Secara tahun berjalan, harga crude palm oil (CPO) telah terkoreksi 14,65%. Sementara indeks sektor agrikultur di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi hanya 2,71%, seperti diketahui Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan B20, membuat saham-saham CPO mampu bergairah.
Mampukah harga CPO kembali bangkit atau akan kembali turun dalam? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis teknikal pada pergerakan harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia. Berikut ulasannya:
Berdasarkan analisa tren, tren utama (primary trend) menunjukan CPO sedang bergerak turun (down trend). Namun secara jangka pendek (minor trend) pelemahannya mulai berkurang.
Dalam jangka pendek, CPO berpotensi terangkat harganya hingga2.220. Kami mendasarkan asumsi target tersebut berdasarkan analisa grafik menggunakan deret fibonacci retrachment.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Ada Kabar Buruk dari Malaysia, CPO Berpotensi Tertekan Besok
Harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini berhasil memupus pelemahan sepanjang 5 hari berturut-turut sebelumnya. Sepanjang pekan lalu, harga CPO bahkan sudah anjlok sebesar 3,55%.
Energi positif yang mengangkat harga CPO pada awal pekan datang dari naiknya harga minyak kedelai akhir pekan lalu, serta menguatnya harga minyak dunia. Meski demikian, penguatan harga terbatas oleh apresiasi nilai tukar ringgit Malaysia.
Secara tahun berjalan, harga crude palm oil (CPO) telah terkoreksi 14,65%. Sementara indeks sektor agrikultur di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi hanya 2,71%, seperti diketahui Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan B20, membuat saham-saham CPO mampu bergairah.
Mampukah harga CPO kembali bangkit atau akan kembali turun dalam? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis teknikal pada pergerakan harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia. Berikut ulasannya:
![]() |
Berdasarkan analisa tren, tren utama (primary trend) menunjukan CPO sedang bergerak turun (down trend). Namun secara jangka pendek (minor trend) pelemahannya mulai berkurang.
Dalam jangka pendek, CPO berpotensi terangkat harganya hingga2.220. Kami mendasarkan asumsi target tersebut berdasarkan analisa grafik menggunakan deret fibonacci retrachment.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Ada Kabar Buruk dari Malaysia, CPO Berpotensi Tertekan Besok
Most Popular