Analis: Ada Katalis Positif, IHSG Masih Berpotensi Menguat

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
24 September 2018 07:49
Proyeksi pergerakan IHSG hari Senin (24/9/2018) dari para analis saham.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 26 poin atau 0,45% ke level 5.957 pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (21/09/2018).

Penguatan indeks IHSG dipimpin oleh sektor industri dasar (+1.39%) dan perdagangan (+0.96%). Sementara investor asing melakukan net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp 1,12 triliun.



Penguatan IHSG seiring dengan penguatan rupiah. Selain itu, meredanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) yang akan menerapkan bea masuk atas produk impor China senilai US$200 miliar membuat bursa dan mata uang Asia menghijau.

Para analis memperkirakan IHSG akan kembali mampu melanjutkan pergerakan ke atasnya seiring sejumlah sentimen positif sehingga membuka ruang penguatan lanjutan.

Maximilianus Nico dari Kiwoom Sekuritas mengatakan dalam minggu ini pelaku pasar fokus terhadap keputusan Federal Open Market Commitee (FOMC) The Fed yang diprediksi menaikkan suku bunga.



Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar menanti respons Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunganya terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan terjadi pekan ini.

"Sentimen negatif dari perang dagang juga masih menyelimuti. Secara teknikal, kami melihat indeks IHSG hari ini diprediksi menguat dengan support dan resistance di level 5.937-5.977," ungkapnya.

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menambahkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.923-5.944 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.973-5.988.

Kenaikan yang terjadi kali ini diikuti dengan kenaikan volume beli yang diikuti adanya sejumlah sentimen positif sehingga membuka ruang penguatan lanjutan. Dengan asumsi pelaku pasar tidak memanfaatkannya untuk ambil untung maka IHSG pun masih dapat kembali menguat.

"Diharapkan aksi beli masih dapat bertahan untuk membantu IHSG berada dalam tren kenaikannya di awal pekan. Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat menahan IHSG melanjutkan kenaikannya," ungkap Reza.

Lebih lanjut, William Surya dari Indosurya Sekuritas mengatakan penopang penguatan IHSG masih berasal dari salah satu faktor yakni kuatnya sisi fundamental perekonomian terlihat dari data terlansir selama ini.



"Hal ini tentunya menjadi salah satu daya tarik bagi investor luar untuk tetap dapat kembali masuk ke dalam pasar modal Indonesia, hari ini IHSG berpotensi melaju naik dengan kisaran 5.789-6.123," tambahnya.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular