
Defisit Terus, Rupiah Makin Tertekan di Hadapan AUD
alf, CNBC Indonesia
19 September 2018 12:03

Jakarta, CNBC Indonesia- Kurs rupiah melemah di hadapan dolar Australia siang ini. Akibatnya, pelemahan rupiah telah terjadi selama empat hari beruntun.
Pada Rabu (18/9/2018) pukul 10:43 WIB, AU$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.770,14. Rupiah melemah 0,48% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Posisi ini merupakan yang terlemah sejak 25 Juli 2018.
Seperti halnya di hadapan dolar Singapura dan yuan, penyebab rupiah di hadapan dolar Australia akibat defisit perdagangan yang dialami. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2018, Indonesia mengalami defisit perdagangan khususnya non-migas sebesar US$ 334,7 juta atau tertinggi pada tahun ini.
Sejak awal tahun, Indonesia selalu mengalami defisit perdagangan. Namun sialnya, defisit di bulan Agustus merupakan yang tertinggi. Aliran devisa yang mengalir lebih tinggi memicu ekspektasi cadangan devisa Australia akan lebih tinggi.
Sebagai informasi, per Juli 2018, Cadangan devisa Australia mencapai AS$ 59 triliun atau US$ 42 triliun ( Kurs US$ 1 = AS$ 0,7239). Sementara posisi cadangan devisa Indonesia per Agustus 2018 sebesar US$ 117,9 miliar. Kondisi ini menimbulkan penilaian jika ekonomi Australia jauh lebih kuat terhadap resiko dari eksternal sehingga berpengaruh terhadap penguatan mata uang domestik.
Sementara itu, harga jual dolar Australia di beberapa bank nasional bertahan di atas Rp 10.800/AUD. Berikut data kurs dolar Australia di empat bank nasional terbesar hingga pukul 10:50 WIB:
Pada Rabu (18/9/2018) pukul 10:43 WIB, AU$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.770,14. Rupiah melemah 0,48% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Posisi ini merupakan yang terlemah sejak 25 Juli 2018.
Sejak awal tahun, Indonesia selalu mengalami defisit perdagangan. Namun sialnya, defisit di bulan Agustus merupakan yang tertinggi. Aliran devisa yang mengalir lebih tinggi memicu ekspektasi cadangan devisa Australia akan lebih tinggi.
Sebagai informasi, per Juli 2018, Cadangan devisa Australia mencapai AS$ 59 triliun atau US$ 42 triliun ( Kurs US$ 1 = AS$ 0,7239). Sementara posisi cadangan devisa Indonesia per Agustus 2018 sebesar US$ 117,9 miliar. Kondisi ini menimbulkan penilaian jika ekonomi Australia jauh lebih kuat terhadap resiko dari eksternal sehingga berpengaruh terhadap penguatan mata uang domestik.
Sementara itu, harga jual dolar Australia di beberapa bank nasional bertahan di atas Rp 10.800/AUD. Berikut data kurs dolar Australia di empat bank nasional terbesar hingga pukul 10:50 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.507,00 | Rp 10.886,00 |
Bank BNI | Rp 10.590,00 | Rp 10.880,00 |
Bank BRI | Rp 10.628,90 | Rp 10.784,93 |
Bank BCA | Rp 10.551,00 | Rp 10.833,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf/alf) Next Article Kalah di Perdagangan, Rupiah Tertekan Lawan Dolar Australia
Most Popular