
Sentimen Investor Membaik, Bursa Jepang Dibuka Naik Tajam
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
19 September 2018 07:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Jepang langsung melesat kencang di awal perdagangan hari Rabu (19/9/2018) menyusul membaiknya sentimen investor akibat penguatan Wall Street dan pelemahan yen.
Indeks acuan Nikkei 225 naik tajam 1,45% ke posisi 23.759,54 sementara indeks Topix melompat 1,32% ke level 1.783,06 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, Wall Street ditutup menguat setelah investor melihat bahwa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China ternyata tidak seburuk yang diperkirakan.
Dow Jones Industrial Average melesat 0,71% ke posisi 26.246,96, S&P 500 bertambah 0,5% menjadi 2.904,31, dan Nasdaq Composite menguat 0,8% ke 7.956,11.
China mengumumkan bea impor terhadap lebih dari 5.000 produk AS yang akan berlaku mulai 24 September. Nilai barang-barang yang ditargetkan itu mencapai US$60 miliar (Rp 892,6 triliun) dengan besaran bea masuk 10% pada barang-barang yang sebelumnya rencananya akan dijatuhi tarif impor 20%, CNBC International melaporkan.
Langkah tersebut diambil Beijing setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan Negeri Paman Sam akan memungut bea impor 10% terhadap produk-produk China senilai US$200 miliar mulai 24 September. Besaran tarif itu akan naik menjadi 25% akhir tahun nanti.
(prm) Next Article Rumor Damai Dagang AS-China Hijaukan Bursa Jepang
Indeks acuan Nikkei 225 naik tajam 1,45% ke posisi 23.759,54 sementara indeks Topix melompat 1,32% ke level 1.783,06 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, Wall Street ditutup menguat setelah investor melihat bahwa perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China ternyata tidak seburuk yang diperkirakan.
China mengumumkan bea impor terhadap lebih dari 5.000 produk AS yang akan berlaku mulai 24 September. Nilai barang-barang yang ditargetkan itu mencapai US$60 miliar (Rp 892,6 triliun) dengan besaran bea masuk 10% pada barang-barang yang sebelumnya rencananya akan dijatuhi tarif impor 20%, CNBC International melaporkan.
Langkah tersebut diambil Beijing setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan Negeri Paman Sam akan memungut bea impor 10% terhadap produk-produk China senilai US$200 miliar mulai 24 September. Besaran tarif itu akan naik menjadi 25% akhir tahun nanti.
(prm) Next Article Rumor Damai Dagang AS-China Hijaukan Bursa Jepang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular