
Perang Dagang Berkobar Lagi, Wall Street 'Kebakaran'
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
18 September 2018 06:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS) terperosok di zona merah pada perdagangan hari Senin (17/9/2018) setelah Presiden Donald Trump mengatakan pengumuman terkait perdagangan AS-China akan dilakukan setelah penutupan pasar.
Penurunan tajam saham beberapa raksasa teknologi di Wall Street ikut memperdalam pelemahan pasar.
Dow Jones Industrial Average melemah 0,35% menjadi 26.062,12 karena pelemahan Apple dan Boeing. Nasdaq Composite anjlok 1,4% dan ditutup di 7.895,79 serta menyentuh level terendahnya sejak 27 Juli karena turunnya saham-saham Amazon, Apple, dan Micron. S&P 500 terkoreksi 0,6% ke posisi 2.888,8 dan mengakhiri penguatan yang telah berlangsung selama lima hari berturut-turut, CNBC International melaporkan.
Trump mengatakan ia sangat menghormati Presiden China Xi Jinping namun defisit dagang AS terlalu besar.
"Kita tidak dapat membiarkannya lagi," kata Trump.
Komentar tersebut muncul setelah penasihat ekonomi Trump, Larry Kudlow, mengatakan kepada CNBC bahwa Trump tidak puas dengan pembicaraan perdagangan dengan China. Presiden menyarankan pengenaan tarif impor terhadap US$200 miliar (Rp 2.978 triliun) barang-barang China, ujarnya.
"Ia tidak puas dengan pembicaraan dengan China mengenai hal ini. Tebakan saya adalah pengumumannya akan terjadi segera," kata Kudlow.
Saham Apple terjun bebas 2,6% di tengah kecemasan perusahaan ini akan terjebak di tengah perang dagang. China adalah salah satu pasar terbesar Apple. Raksasa teknologi ini bulan lalu telah mengatakan tarif impor terhadap produk-produk China dapat berdampak buruk pada bisnisnya.
Saham Boeing juga anjlok 1,1%. Perusahaan ini adalah pemain besar dalam perdagangan global dan memiliki eksposur yang besar terhadap pasar luar negeri.
(prm) Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah
Penurunan tajam saham beberapa raksasa teknologi di Wall Street ikut memperdalam pelemahan pasar.
Dow Jones Industrial Average melemah 0,35% menjadi 26.062,12 karena pelemahan Apple dan Boeing. Nasdaq Composite anjlok 1,4% dan ditutup di 7.895,79 serta menyentuh level terendahnya sejak 27 Juli karena turunnya saham-saham Amazon, Apple, dan Micron. S&P 500 terkoreksi 0,6% ke posisi 2.888,8 dan mengakhiri penguatan yang telah berlangsung selama lima hari berturut-turut, CNBC International melaporkan.
"Kita tidak dapat membiarkannya lagi," kata Trump.
Komentar tersebut muncul setelah penasihat ekonomi Trump, Larry Kudlow, mengatakan kepada CNBC bahwa Trump tidak puas dengan pembicaraan perdagangan dengan China. Presiden menyarankan pengenaan tarif impor terhadap US$200 miliar (Rp 2.978 triliun) barang-barang China, ujarnya.
"Ia tidak puas dengan pembicaraan dengan China mengenai hal ini. Tebakan saya adalah pengumumannya akan terjadi segera," kata Kudlow.
Saham Apple terjun bebas 2,6% di tengah kecemasan perusahaan ini akan terjebak di tengah perang dagang. China adalah salah satu pasar terbesar Apple. Raksasa teknologi ini bulan lalu telah mengatakan tarif impor terhadap produk-produk China dapat berdampak buruk pada bisnisnya.
Saham Boeing juga anjlok 1,1%. Perusahaan ini adalah pemain besar dalam perdagangan global dan memiliki eksposur yang besar terhadap pasar luar negeri.
(prm) Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular