
Nantikan Keputusan Trump, Wall Street Akan Dibuka Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 September 2018 18:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan pertama di pekan ini. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 36 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 4 dan 16 poin.
Investor denganĀ cemas menunggu keputusan Presiden AS Donald Trump terkait dengan rencana pengenaan bea masuk baru terhadap produk-produk impor asal China senilai US$ 200 miliar (Rp 2.961 triliun). Sebelumnya, seorang pejabat senior mengatakan kepada CNBC International pada hari minggu (16/9/2018) bahwa kebijakan tersebut bisa diumumkan pada minggu ini.
Besaran bea masuk tersebut diperkirakan sekitar 10%, menurut laporan Wall Street Journal dengan mengutip beberapa pihak yang mengetahui hal tersebut, lebih rendah dari 25% yang sempat digaungkan sebelumnya.
Barang-barang asal China yang disasar AS di antaranya adalah produk-produk teknologi dan elektronik, papan sirkuit, dan barang-barang konsumsi seperti makanan laut, mebel, produk lampu, ban, bahan-bahan kimia, plastik, sepeda, dan jok mobil khusus untuk bayi.
Walaupun besaran bea masuk kemungkinan tak sebesar yang sebelumnya direncanakan, laju perekonomian kedua negara tetap saja menjadi taruhannya, mengingat besarnya nilai barang yang terdampak. Sebagai informasi, dua kali pengenaan bea masuk baru oleh AS sebelumnya hanya menyasar barang-barang senilai US$ 34 miliar dan US$ 16 miliar.
Jika jadi diberlakukan, tak hanya laju perekonomian kedua negara yang bisa terganggu, namun kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang antar kedua negara akan kian sulit untuk dicapai. Seperti yang diketahui sebelumnya, pihak AS pada minggu lalu telah mengirimkan surat kepada pihak China untuk melakukan negosiasi dagang.
Pada hari ini pukul 19:30 WIB, data Empire State Manufacturing Index periode September akan diumumkan. Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Investor denganĀ cemas menunggu keputusan Presiden AS Donald Trump terkait dengan rencana pengenaan bea masuk baru terhadap produk-produk impor asal China senilai US$ 200 miliar (Rp 2.961 triliun). Sebelumnya, seorang pejabat senior mengatakan kepada CNBC International pada hari minggu (16/9/2018) bahwa kebijakan tersebut bisa diumumkan pada minggu ini.
Walaupun besaran bea masuk kemungkinan tak sebesar yang sebelumnya direncanakan, laju perekonomian kedua negara tetap saja menjadi taruhannya, mengingat besarnya nilai barang yang terdampak. Sebagai informasi, dua kali pengenaan bea masuk baru oleh AS sebelumnya hanya menyasar barang-barang senilai US$ 34 miliar dan US$ 16 miliar.
Jika jadi diberlakukan, tak hanya laju perekonomian kedua negara yang bisa terganggu, namun kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang antar kedua negara akan kian sulit untuk dicapai. Seperti yang diketahui sebelumnya, pihak AS pada minggu lalu telah mengirimkan surat kepada pihak China untuk melakukan negosiasi dagang.
Pada hari ini pukul 19:30 WIB, data Empire State Manufacturing Index periode September akan diumumkan. Tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular