
Tambah Kepemilikan Saham, Sinar Mas Suntik Anak Usaha
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
17 September 2018 13:22

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) melakukan penambahan modal pada anak usahanya PT Sinar Mas Multifinance (SMF) senilai Rp 40 miliar.
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan peningkatan modal tersebut maka jumlah saham yang dimiliki perseroan pada anak usahanya tersebut meningkat dari sebelumnya 1,14 juta unit saham menjadi 1,18 juta unit saham.
Sedangkan secara struktur kepemilikan, nilai persentase kepemilikan saham perseroan pada Sinar Mas Multifinance meningkat menjadi hampir 100%. Sedangkan sisanya (0,0001%) dimiliki oleh PT Sinartama Gunita.
Aksi yang dilakukan perseroan pada 14 September 2018 kemarin ini, tidak melebihi 20% dari ekuitas perseroan sehingga penyertaan modal tersebut tidak bersifat material dan tidak berdampak pada kegiatan operasional hingga kondisi keuangan SMMA.
SMF merupakan anak usaha perseroan yang bergerak di bidang sewa pembiayaan, anjak piutang dan pembiayaan konsumen yang didirikan pada 21 Juni 1996 silam.
Sebagai tambahan informasi, SMMA mencatat kenaikan pendapatan signifikan (55,76%) pada semester I tahun ini menjadi Rp 20,55 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 13,19 triliun.
Namun, laba bersih perseroan turun 12,56% year on year (YoY) menjadi Rp 557,46 miliar pada periode yang sama.
Penurunan laba bersih tersebut seiring dengan beban pokok pendapatan perseroan yang meningkat 60,36% YoY menjadi Rp 19,73 triliun. Beban tertinggi berasal dari beban underwriting asuransi yang naik 95,51% YoY dari sebelumnya Rp 12,30 triliun menjadi Rp 16,28 triliun.
(roy/roy) Next Article Asing Kabur Rp 2,2 T tapi 5 Saham Ini Diborong, Simak!
Menurut informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan peningkatan modal tersebut maka jumlah saham yang dimiliki perseroan pada anak usahanya tersebut meningkat dari sebelumnya 1,14 juta unit saham menjadi 1,18 juta unit saham.
SMF merupakan anak usaha perseroan yang bergerak di bidang sewa pembiayaan, anjak piutang dan pembiayaan konsumen yang didirikan pada 21 Juni 1996 silam.
Sebagai tambahan informasi, SMMA mencatat kenaikan pendapatan signifikan (55,76%) pada semester I tahun ini menjadi Rp 20,55 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 13,19 triliun.
Namun, laba bersih perseroan turun 12,56% year on year (YoY) menjadi Rp 557,46 miliar pada periode yang sama.
Penurunan laba bersih tersebut seiring dengan beban pokok pendapatan perseroan yang meningkat 60,36% YoY menjadi Rp 19,73 triliun. Beban tertinggi berasal dari beban underwriting asuransi yang naik 95,51% YoY dari sebelumnya Rp 12,30 triliun menjadi Rp 16,28 triliun.
(roy/roy) Next Article Asing Kabur Rp 2,2 T tapi 5 Saham Ini Diborong, Simak!
Most Popular