Ekspor Naik Tipis 4,15%, Impor Bengkak 24,65% di Agustus 2018
Raditya Hanung & Chandra Gian Asmara & Ratu Rina, CNBC Indonesia
17 September 2018 11:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasilĀ ekspor, impor, dan neraca perdagangan Indonesia bulan Agustus 2018.
EKSPOR
Kepala BPS Suhariyanto memaparkan hasilĀ ekspor pada Agustus 2018 tercatat US$ 15,82 miliar atau tumbuh 4,15% year on year.
Berikut Abstraksi Impor :
Nilai impor Indonesia Agustus 2018 mencapai US$16,84 miliar atau turun 7,97% dibanding Juli 2018, sebaliknya jika dibandingkan Agustus 2017 meningkat 24,65%.
Impor nonmigas Agustus 2018 mencapai US$13,79 miliar atau turun 11,79% dibanding Juli 2018, namun meningkat 19,97% dibanding Agustus 2017.
Impor migas Agustus 2018 mencapai US$ 3,05 miliar atau naik 14,50% dibanding Juli 2018 dan meningkat 51,43% dibanding Agustus 2017.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Agustus 2018 dibanding Juli 2018 adalah golongan susu, mentega, telur US$ 48,6 juta (94,19 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan pesawat mekanik sebesar US$296,3 juta (11,31%).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Agustus 2018 ditempat oleh Tiongkok dengan nilai US$28,78 miliar (27,56 %), Jepang US$11,98 miliar (11,47%), dan Thailand US$7,29 miliar (6,98%). Impor nonmigas dari ASEAN 20,47%, sementara dari Uni Eropa 9,18%.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari-Agustus 2018 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 27,38%, 23,24%, dan 29,24%.
(dru/dru) Next Article BPS: Ekspor Desember 2018 Turun 4,62%, Impor Tumbuh 1,16%
EKSPOR
Kepala BPS Suhariyanto memaparkan hasilĀ ekspor pada Agustus 2018 tercatat US$ 15,82 miliar atau tumbuh 4,15% year on year.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekspor pada Agustus adalah 10,1% year-on-year (YoY), sedangkan impor tumbuh 25% YoY. Ini menyebabkan neraca perdagangan mengalami defisit US$ 645 juta.
"Penurunan disebabkan oleh turunnya nilai ekspor migas dan non-migas (secara bulanan). [..] Secara tahunan ekspor migas masih meningkat 12,24%," kata Suhariyanto.
Sementara ekspor pertanian mengalami perlambatan atau tumbuh negatif hingga -20.98%. "Nilainya US$ 300 juta untuk pertanian," kata Suhariyanto.
"Penurunan ekspor pertanian terjadi karena melambatnya ekspor kopi, tanaman obat, rempah-rempah, buah-buahan tahunan dan lada putih," imbuh Suhariyanto.
Untuk ekspor non-migas secara keseluruhan hanya tumbuh tipis 3,44% (year on year).
Berikut Abstraksi Ekspor :
Nilai ekspor Indonesia Agustus 2018 mencapai US$ 15,82 miliar atau menurun 2,90% dibanding ekspor Juli 2018. Sementara dibanding Agustus 2017 meningkat 4,15 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2018 mencapai US$14,43 miliar, turun 2,86% dibanding Juli 2018. Sementara dibanding ekspor nonmigas Agustus 2017, naik 3,43%.
Secara kumulatf, nilai ekspor Indonesia Januari-Agustus 2018 mencapai US$ 120,10 miliar atau meningkat 10,39% dibanding periode yang sama tahun 2017, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$108,69 miliar atau meningkat 10,02%.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2018 terhadap Juli 2018 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$380,7 juta (16,25%), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabat sebesar US$ 61,3 juta (3,47%).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Agustus 2018 naik 6,13% dibanding periode yang sama tahun 2017, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya naik 34,79%, sementara ekspor hasil pertanian turun 9,60%.
Ekspor nonmigas Agustus 2018 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2,11 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,60 miliar dan Jepang US$1,48 miliar, dengan kontribusi ketganya mencapai 35,95 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,52 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Agustus 2018 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$20,22 miliar (16,83%), diikut Jawa Timur US$12,74 miliar (10,61%) dan Kalimantan Timur US$12,18 miliar (10,14%).
IMPOR
BPS melaporkan nilai impor Agustus 2018 mencapai US$ 16,84 miliar atau tumbuh 24,65% year on year.
"Bahwa kenaikan impor ini terjadi karena kenaikan impor migas dan non-migas," kata Suhariyanto.
Impor konsumsi tercatat tumbuh 30,21% (year on year), jauh mengungguli impor barang lainnya. Bahan baku hanya tumbuh (impor) 24,58% dan barang modal tumbuh 21,92% (year on year).
Sementara total impor migas mencapai US$ 3,05 miliar. Sementara non migas tercatat US$ 13,79 miliar.
"Penurunan disebabkan oleh turunnya nilai ekspor migas dan non-migas (secara bulanan). [..] Secara tahunan ekspor migas masih meningkat 12,24%," kata Suhariyanto.
![]() |
Sementara ekspor pertanian mengalami perlambatan atau tumbuh negatif hingga -20.98%. "Nilainya US$ 300 juta untuk pertanian," kata Suhariyanto.
"Penurunan ekspor pertanian terjadi karena melambatnya ekspor kopi, tanaman obat, rempah-rempah, buah-buahan tahunan dan lada putih," imbuh Suhariyanto.
Untuk ekspor non-migas secara keseluruhan hanya tumbuh tipis 3,44% (year on year).
Berikut Abstraksi Ekspor :
Nilai ekspor Indonesia Agustus 2018 mencapai US$ 15,82 miliar atau menurun 2,90% dibanding ekspor Juli 2018. Sementara dibanding Agustus 2017 meningkat 4,15 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2018 mencapai US$14,43 miliar, turun 2,86% dibanding Juli 2018. Sementara dibanding ekspor nonmigas Agustus 2017, naik 3,43%.
Secara kumulatf, nilai ekspor Indonesia Januari-Agustus 2018 mencapai US$ 120,10 miliar atau meningkat 10,39% dibanding periode yang sama tahun 2017, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$108,69 miliar atau meningkat 10,02%.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2018 terhadap Juli 2018 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$380,7 juta (16,25%), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabat sebesar US$ 61,3 juta (3,47%).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Agustus 2018 naik 6,13% dibanding periode yang sama tahun 2017, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya naik 34,79%, sementara ekspor hasil pertanian turun 9,60%.
Ekspor nonmigas Agustus 2018 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2,11 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,60 miliar dan Jepang US$1,48 miliar, dengan kontribusi ketganya mencapai 35,95 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,52 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Agustus 2018 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$20,22 miliar (16,83%), diikut Jawa Timur US$12,74 miliar (10,61%) dan Kalimantan Timur US$12,18 miliar (10,14%).
IMPOR
BPS melaporkan nilai impor Agustus 2018 mencapai US$ 16,84 miliar atau tumbuh 24,65% year on year.
"Bahwa kenaikan impor ini terjadi karena kenaikan impor migas dan non-migas," kata Suhariyanto.
Impor konsumsi tercatat tumbuh 30,21% (year on year), jauh mengungguli impor barang lainnya. Bahan baku hanya tumbuh (impor) 24,58% dan barang modal tumbuh 21,92% (year on year).
Sementara total impor migas mencapai US$ 3,05 miliar. Sementara non migas tercatat US$ 13,79 miliar.
Berikut Abstraksi Impor :
Nilai impor Indonesia Agustus 2018 mencapai US$16,84 miliar atau turun 7,97% dibanding Juli 2018, sebaliknya jika dibandingkan Agustus 2017 meningkat 24,65%.
Impor nonmigas Agustus 2018 mencapai US$13,79 miliar atau turun 11,79% dibanding Juli 2018, namun meningkat 19,97% dibanding Agustus 2017.
Impor migas Agustus 2018 mencapai US$ 3,05 miliar atau naik 14,50% dibanding Juli 2018 dan meningkat 51,43% dibanding Agustus 2017.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Agustus 2018 dibanding Juli 2018 adalah golongan susu, mentega, telur US$ 48,6 juta (94,19 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan pesawat mekanik sebesar US$296,3 juta (11,31%).
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Agustus 2018 ditempat oleh Tiongkok dengan nilai US$28,78 miliar (27,56 %), Jepang US$11,98 miliar (11,47%), dan Thailand US$7,29 miliar (6,98%). Impor nonmigas dari ASEAN 20,47%, sementara dari Uni Eropa 9,18%.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari-Agustus 2018 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 27,38%, 23,24%, dan 29,24%.
(dru/dru) Next Article BPS: Ekspor Desember 2018 Turun 4,62%, Impor Tumbuh 1,16%
Most Popular