Perang Dagang AS-China Bisa Memanas, Bursa Saham Asia Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
17 September 2018 09:07
Bursa saham utama kawasan Asia dibuka melemah untuk mengawali pekan ini.
Foto: Bursa China (Reuters/Aly Song)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka melemah untuk mengawali pekan ini: indeks Shanghai turun 0,39%, indeks Strait Times turun 0,37%, indeks Kospi turun 0,16%, dan indeks Hang Seng anjlok 0,94%. Sementara itu, bursa saham Jepang diliburkan seiring dengan peringatan Respect for the Aged Day.

Investor dibuat menjauhi bursa saham Benua Kuning lantaran perang dagang AS-China yang bisa segera tereskalasi. Presiden AS Donald Trump dikabarkan akan mengumumkan bea masuk baru terhadap produk-produk impor asal China senilai US$ 200 miliar (Rp 2.961 triliun) pada hari ini, kata seorang pejabat senior kepada Reuters pada hari Sabtu (15/9/2018).

Besaran bea masuk tersebut diperkirakan sekitar 10%, menurut laporan Wall Street Journal dengan mengutip beberapa pihak yang mengetahui hal tersebut, lebih rendah dari 25% yang sempat direncanakan sebelumnya.

Barang-barang asal China yang disasar AS di antaranya adalah produk-produk teknologi dan elektronik, papan sirkuit, dan barang-barang konsumsi seperti makanan laut, mebel, produk lampu, ban, bahan-bahan kimia, plastik, sepeda, dan jok mobil khusus untuk bayi.

Walaupun besaran bea masuk kemungkinan tak sebesar yang sebelumnya direncanakan, laju perekonomian kedua negara tetap saja menjadi taruhannya, mengingat besarnya nilai barang yang terdampak. Sebagai informasi, dua kali pengenaan bea masuk baru oleh AS sebelumnya hanya menyasar barang-barang senilai US$ 34 miliar dan US$ 16 miliar.

Dari sisi regional, ketidakpastian yang berasal dari Topan Mangkhut membuat investor di bursa saham China dan Hong Kong sangat berhati-hati dalam melakukan transaksi. Pada pagi ini, Hong Kong Observatory menurunkan kategori dari Topan Mangkhut menjadi "Strong Wind Signal No. 3". Sebelumnya pada hari Minggu, Topan Mangkhut telah mematikan aktivitas di Hong Kong setelah sinyal peringatan tertinggi diberikan.

Sekitar 1,5 jam yang lalu, surplus neraca perdagangan Singapura periode Agustus diumumkan di level US$ 6,76 miliar, lebih tinggi dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar US$ 2,72 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular