Menurut BPS Harga Turun, Penjualan Emas HRTA Tetap Berkilau

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
14 September 2018 12:43
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi pada harga emas per Agustus 2018 sebesar 0,01%
Foto: REUTERS/Huseyin Aldemir
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), emiten yang bergerak di bidang perdagangan dan penjualan emas, menyatakan pendapatan tetap moncer hingga saat ini karena banyak yang membeli perhiasan emas untuk investasi.

Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha tahun ini tumbuh 20% serta laba bersih yang turut meningkat 15% pada tahun ini. Padahal Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi pada harga emas per Agustus 2018 sebesar 0,01%

"Kalau Kami lihat kondisi saat ini, penjualan masih cukup baik ya. Karena kan orang melihat kalau untuk menabung atau investasi itu mending ke emas, karena profit investasi lebih besar," ujar Sandra Sunanto Direktur Utama Perseroan di Hotel Millenium, Jumat (14/9/18).

Konsumen saat ini lebih tertarik untuk membeli emas kadar muda yakni 300 karat dan 75 karat. Dibandingkan dengan kadar emas lainnya (kadar tua) yang yakni 700 karat dan 750 karat.

"Penjualan yang sekarang booming banget secara wholesaler itu di emas 300 dan 75, jadi selama ini proposi yang muda selalu lebi besar memang. Kalau kontribusi dari gerai kami itu 10%-12% dari total penjualan dan sisanya itu dari grosir," tambahnya.

Hingga semester I tahun ini perseroan mencatat kenaikan 15,1% laba pada semester I tahun ini menjadi Rp 73,07 miliar secara year on year (YoY). Sedangkan pendapatan usaha meningkat 12,6% menjadi Rp 1,53 triliun pada periode yang sama.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2018 dengan deflasi sebesar 0,05%.

Salah satu kelopok yang mencetak deflasi ialah kelompok sandang (0,07%) dimana di dalamnya terdapat penurunan harga emas di 69 kota IHK dengan deflasi sebesar 0,01%.
(hps) Next Article Harga Emas Tertatih untuk Bangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular