Tensi Global Mereda, Harga Emas Masih Lanjut Naik

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
14 September 2018 12:21
Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 4.030 per gram menjadi Rp 615.380  per gram dari posisi kemarin Rp 611.350 per gram. 

Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia hari ini (14/9/18), harga tiap batang emas Antam ukuran 100 gram naik menjadi Rp 61,53 juta per batang dari harga kemarin Rp 61,11 juta per batang. 

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda. 

ProdukGramHarga per gram 14 Sep 18 (Rp)Harga per gram 13 Sep 18 (Rp)
Emas Batangan1670,000666,000
Emas Batangan2644,500640,500
Emas Batangan3638,000633,667
Emas Batangan5634,400630,400
Emas Batangan10625,500621,500
Emas Batangan25619,020614,980
Emas Batangan50616,580612,560
Emas Batangan100615,380611,350
Emas Batangan250613,822609,786
Emas Batangan500613,218609,182
Harga beli kembali571,000576,000
 Sumber: Logammulia 

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 571.000 per gram, turun Rp 5.000 dari harga kemarin. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut. 

Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama. 

Di situsnya, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar. Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%. 

Penguatan emas ukuran kecil itu mengindikasikan masih ada tekanan beli dari masyarakat yang biasanya terjadi ketika kondisi pasar keuangan ditengarai belum kondusif.  Kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri. 

Saat ini, kondisi pasar keuangan dan investasi domestik masih berkontraksi akibat perang dagang dan pengumuman kebijakan moneter akhir bulan ini, tetapi sedang mereda. Redanya tensi pasar global disebabkan oleh status quo di Eropa setelah pengumuman penetapan kembali suku bunga acuan. 

Meskipun mereda, kondisi ini masih terancam berkontraksi kembali menjelang pengumuman suku bunga Amerika Serikat pada 26 September. 

Di pasar surat berharga domestik, nilai tukar rupiah menguat tipis 0,07% menjadi Rp 14.825 di hadapan setiap dolar AS. Untuk surat berharga, pasar obligasi dan pasar saham masih menunjukkan apresiasi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mewakili pasar saham menguat 0,51% menjadi 5.888, sedangkan harga obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun menguat dan menekan tingkat imbal hasilnya (yield) 0,3 basis poin (bps) menjadi 8,52%.   

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article BI Intervensi Rupiah, Harga Emas Antam Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular