Biaya Utang Makin Mahal, Pertumbuhan Ekonomi Dipertaruhkan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 September 2018 12:00
Pertumbuhan Investasi Terancam Seret
Ilustrasi Proyek Infrastruktur (CNBC Indonesia/Wanti Puspa)
Tanda perlambatan investasi dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sudah terlihat. Pada kuartal II-2018, komponen Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi tumbuh 5,87%. Cukup jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 7,95%. 

 

Nasib PMTB bisa-bisa semakin mengkhawatirkan pada kuartal III dan IV. Sebab, semakin lama dampak kenaikan suku bunga akan semakin terasa di sektor keuangan. Imbalan obligasi maupun suku bunga kredit perbankan hampir mustahil turun, yang ada malah semakin tinggi. 

Apalagi peluang kenaikan BI 7 Day Reverse Repo Rate lebih lanjut sama sekali tidak tertutup. Sebab, siklus kenaikan suku bunga acuan di AS masih berjalan. Hingga akhir tahun, The Federal Reserve/The Fed diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga dua kali lagi, masing-masing pada September dan Desember. 

BI sudah berjanji untuk mengedepankan prinsip preemtif, front loading, dan ahead the curve. Oleh karena itu, setiap kali The Fed menaikkan suku bunga bukan tidak mungkin BI akan merespons dengan langkah serupa. 

Artinya, potensi kenaikan imbalan obligasi dan suku bunga kredit semakin besar. Masa depan pertumbuhan investasi pun menjadi suram, bukan tidak mungkin perlambatan kembali berlanjut pada kuartal III dan IV. 

Ketika pertumbuhan PMTB melambat, maka pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan bisa terhambat. Apakah pertumbuhan ekonomi 5,27% seperti pada kuartal II-2018 bisa terulang? Hanya waktu yang bisa menjawabnya, tetapi kemungkinan besar akan sangat sulit jika investasi terus terhambat. 

Namun ini semua adalah masalah pilihan. Mana suka, rupiah melemah tetapi pertumbuhan ekonomi terjaga atau rupiah terjaga tetapi pertumbuhan ekonomi agak direm? Sepertinya yang kedua sedang menjadi prioritas. 

Oleh karena itu, ada baiknya seluruh rakyat Indonesia membantu dan berdoa agar rupiah tidak melemah terlalu lama. Sebab, Indonesia tidak bisa lama-lama mengorbankan pertumbuhan ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/wed)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular