
Internasional
Kisruh Pilpres Buat Real Brasil Sentuh Rekor Terlemah Lagi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 September 2018 11:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Brasil, real, ditutup pada rekor rendah baru 4,197 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (13/9/2018) di tengah ketidakpastian dan hingar bingar seputarĀ pemilihan presiden bulan depan.
Rekor terparah sebelumnya 4,166, terjadi pada Januari 2016, dalam resesi yang berlangsung selama dua setengah tahun.
Real kehilangan 1,12% dari nilainya pada hari Kamis dan telah merosot 21,06% sejak awal tahun ini, seperti dilansir dari AFP.
Kampanye pemilihan presiden di Brasil secara nyata telah membuat pasar gugup karena ketidakjelasan nasib kedua calon utama itu.
Mantan presiden dari sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva memenangkan suara dalam jajak pendapat meskipun dipenjara selama 12 tahun April lalu karena menerima suap.
Namun pada 1 September ia dilarang mencalonkan diri dan membuat mantan kapten angkatan darat dari kubu sayap kanan Jair Bolsonaro, menggantikan posisinya di tempat pertama dalam jajak pendapat.
Nahasnya, Bolsonaro kini malah harus menjalani perawatan di rumah sakit karena baru pulih dari operasi akibatĀ ditikam di bagian perutnya pada saat sedang berkampanye di selatan negara pekan lalu.
Meskipun serangan oleh aktivis sayap kiri itu diperkirakan akan meningkatkan peringkatnya, namun kesehatan Bolsonaro yang terganggu telah menyuntikkan ketidakpastian baru ke dalam pemilu dan pasar.
Keadaan itu membuat Geraldo Alckmin yang disukai pasar menjadi satu-satunya calon yang memungkinkan. Namun, setelah Partai Buruh mengajukan kandidat pengganti mereka pada hari Selasa (11/9/2018), yaitu mantan walikota Sao Paulo Fernando Haddad, beberapa analis kini memperkirakan dia akan mengikuti putaran kedua pemungutan suara dan mengalahkan Bolsonaro.
Itu artinya tidak bagus bagi pasar.
Meski Bolsonaro telah mendapatkan dukungan di kalangan investor, namun "pasar sekarang bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika Bolsonaro meninggal dunia antara putaran pertama dan kedua," kata kepala ekonom di Guide Investments, Victor Candido Oliveira kepada AFP.
"Kami memperkirakan akan ada sejumlah gejolak yang cukup dalam beberapa hari mendatang. Kami mengawasi perkembangn Fernando Haddad yang bisa memiliki pengaruh negatif yang cukup besar pada nilai tukar," tambahnya.
Putaran pertama pemungutan suara berlangsung pada 7 Oktober, di mana dua kandidat teratas akan menjalani pemilihan kembali yang lebih ketat tiga minggu kemudian.
Bolsonaro dengan pasti menang di sebagian besar jajak pendapat tetapi juga diprediksi bahwa ia akan kalah dari hampir semua kandidat lainnya di putaran kedua karena peringkat penolakan yang tinggi terkait komentar yang sering ia ucapkan, yang dianggap banyak pihak rasis, misoginis, dan homofobik.
Haddad telah berada di jalur yang baik dengan kandidat kiri-tengah Ciro Gomes dan tokoh lingkungan Marina Silva berjuang memperebutkan tempat kedua, meskipun pada akhirnya akan kalah saat pengganti Lula mulai mendapatkan suara.
(prm) Next Article Waw, SoftBank Bakal Investasi di 40 Perusahaan di Negara Ini!
Rekor terparah sebelumnya 4,166, terjadi pada Januari 2016, dalam resesi yang berlangsung selama dua setengah tahun.
Real kehilangan 1,12% dari nilainya pada hari Kamis dan telah merosot 21,06% sejak awal tahun ini, seperti dilansir dari AFP.
Mantan presiden dari sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva memenangkan suara dalam jajak pendapat meskipun dipenjara selama 12 tahun April lalu karena menerima suap.
Namun pada 1 September ia dilarang mencalonkan diri dan membuat mantan kapten angkatan darat dari kubu sayap kanan Jair Bolsonaro, menggantikan posisinya di tempat pertama dalam jajak pendapat.
Nahasnya, Bolsonaro kini malah harus menjalani perawatan di rumah sakit karena baru pulih dari operasi akibatĀ ditikam di bagian perutnya pada saat sedang berkampanye di selatan negara pekan lalu.
![]() |
Meskipun serangan oleh aktivis sayap kiri itu diperkirakan akan meningkatkan peringkatnya, namun kesehatan Bolsonaro yang terganggu telah menyuntikkan ketidakpastian baru ke dalam pemilu dan pasar.
Keadaan itu membuat Geraldo Alckmin yang disukai pasar menjadi satu-satunya calon yang memungkinkan. Namun, setelah Partai Buruh mengajukan kandidat pengganti mereka pada hari Selasa (11/9/2018), yaitu mantan walikota Sao Paulo Fernando Haddad, beberapa analis kini memperkirakan dia akan mengikuti putaran kedua pemungutan suara dan mengalahkan Bolsonaro.
Itu artinya tidak bagus bagi pasar.
Meski Bolsonaro telah mendapatkan dukungan di kalangan investor, namun "pasar sekarang bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika Bolsonaro meninggal dunia antara putaran pertama dan kedua," kata kepala ekonom di Guide Investments, Victor Candido Oliveira kepada AFP.
"Kami memperkirakan akan ada sejumlah gejolak yang cukup dalam beberapa hari mendatang. Kami mengawasi perkembangn Fernando Haddad yang bisa memiliki pengaruh negatif yang cukup besar pada nilai tukar," tambahnya.
Putaran pertama pemungutan suara berlangsung pada 7 Oktober, di mana dua kandidat teratas akan menjalani pemilihan kembali yang lebih ketat tiga minggu kemudian.
Bolsonaro dengan pasti menang di sebagian besar jajak pendapat tetapi juga diprediksi bahwa ia akan kalah dari hampir semua kandidat lainnya di putaran kedua karena peringkat penolakan yang tinggi terkait komentar yang sering ia ucapkan, yang dianggap banyak pihak rasis, misoginis, dan homofobik.
Haddad telah berada di jalur yang baik dengan kandidat kiri-tengah Ciro Gomes dan tokoh lingkungan Marina Silva berjuang memperebutkan tempat kedua, meskipun pada akhirnya akan kalah saat pengganti Lula mulai mendapatkan suara.
(prm) Next Article Waw, SoftBank Bakal Investasi di 40 Perusahaan di Negara Ini!
Most Popular