Real Brasil Kini Jadi Raja Valas, Bisa Jadi Investasi nih?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 February 2022 17:25
FILE PHOTO - A photo illustration of Brazilian R$50 and R$100 real currency notes after their launch in Brasilia December 13, 2010. REUTERS/Ricardo Moraes
Foto: Real Brazil (REUTERS/Ricardo Moraes)

Jakarta, CNBC Indonesia - Real Brasil pada tahun lalu menjadi salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di dunia melawan dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahannya nyaris mencapai 10%. Tetapi di tahun 2022 peruntungan berbeda, real kini menjadi raja valuta asing (valas). 

Sepanjang bulan Januari, penguatan real tercatat nyaris 6%. Ada dua hal yang memicu penguatan tajam real, yang pertama melonjaknya harga komoditas dan yang kedua bank sentral Brasil yang agresif menaikkan suku bunga.

mata uangFoto: Refinitiv

Berdasarkan data dari Banco Santander, perusahaan finansial berbasis di Spanyol, pada tahun 2020, tiga komoditas ekspor utama Brasil yakni kedelai yang berkontribusi sebesar 13,7% dari total impor, bijih besi (12,3%) dan minyak mentah (9,4%).

Ketika komoditas tersebut mengalami kenaikan harga yang signifikan sehingga tentunya menguntungkan bagi Brasil.

Berdasarkan data Refintiv, sepanjang bulan Januari harga kedelai di Chicago Mercantile Exchange (CME) melesat 11,3%, sementara di bulan Desember 2021 juga naik lebih dari 10%. Sepanjang bulan ini saja harga kedelai sudah naik lebih dari 3% ke US$ 15,37/gantang dan berada di level tertinggi dalam 8 bulan terakhir.

Bijih besi yang jeblok di semester II-2021 setelah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa kini perlahan juga kembali naik. Di CME, harga bijih besi saat ini di kisaran US$ 140/ton, naik 6,7% di bulan ini. Sementara dalam dua bulan terakhir masing-masing 18,5% dan 16,6%.

Minyak mentah juga sama, jenis West Texas Intermediate (WTI) dalam dua bulan terakhir harganya melesat lebih dari 30%.

Kenaikan komoditas ekspor utama tersebut akhirnya mendongkrak kinerja real Brasil.

Sementara itu bank sentral Brasil pada Rabu (3/2) mengerek suku bunga acuannya sebesar 150 basis poin menjadi 10,75%. Kenaikan tersebut sesuai dengan prediksi para ekonom yang disurvei Reuters.

Sejak Maret tahun lalu, suku bunga sudah dinaikkan sebanyak 8 kali oleh bank sentral Brasil, dari rekor terendah 2%. Ini menjadikannya sebagai bank sentral yang paling agresif dalam mengetatkan kebijakan moneter.

Tingginya inflasi menjadi alasan utama kenaikan suku bunga tersebut. Di tahun 2021, inflasi di Brasil tercatat sebesar 10,1%, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2020 sebesar 4,5%.

Komite Kebijakan Moneter (Copom) mengindikasikan ke depannya suku bunga akan kembali dinaikkan, tetapi tidak sebesar kali ini.

"Untuk langkah selanjutnya, Komite memperkirakan untuk saat ini, pengurangan laju kenaikan suku bunga akan memadai," tulis Copom sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (2/2).

Jika harga komoditas terus menanjak dan suku bunga kembali dinaikkan, real Brasil tentunya berpeluang kembali menguat. Sayangnya, untuk investasi mata uang ini masih sulit dilakukan. Berdasarkan situs resmi di beberapa bank nasional, tidak tersedia kurs jual beli real Brasil.

Begitu juga dengan trading forex secara online juga belum menyediakan transaksi untuk real Brasil.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ssst.. REAL Incar Bisnis Data Center Nih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular