
Internasional
AS Persilakan Pakistan Ajukan Permohonan Bailout ke IMF
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 September 2018 17:48

Islamabad, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pekan lalu meyakinkan Pakistan bahwa Washington tidak akan mencoba untuk memblokir permohonan bailout dari Dana Moneter Internasional (IMF), kata Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry pada hari Selasa (11/9/2018).
Pernyataan ini disampaikan Pompeo selama berkunjung ke Pakistan pada hari Rabu itu, sangat bertolak belakang dengan peringatan Pompeo pada bulan Juli lalu bahwa Amerika Serikat keberatan jika IMF memberikan pinjaman kepada Pakistan. AS khawatir Islamabad akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi pinjaman ke China.
Komentar Pompeo tersebut sempat mengguncang Islamabad, yang menghadapi krisis mata uang dan mungkin tidak memiliki pilihan selain kembali meminta bantuan IMF jika sekutu kuatnya China dan Arab Saudi, tidak menawarkan lebih banyak pinjaman untuk menopang cadangan devisa.
Chaudhry mengatakan kepada Reuters bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan Pakistan sudah "rusak" sebelum Pompeo berkunjung ke Islamabad. Namun, seperti dilansir dari CNBC International, kunjungan itu "memperjelas berbagai hal" dan menghidupkan kembali hubungan kedua negara.
"Dia meyakinkan Pakistan bahwa ... jika Pakistan memilih untuk meminta bantuan keuangan ke IMF, maka Amerika Serikat tidak akan menentangnya," kata Chaudhry di ibukota, Islamabad.
Menanggapi komentar Chaudhry, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington ingin melihat "Pakistan yang makmur yang memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas dan keamanan regional."
"Kami memahami bahwa Pakistan belum meminta bantuan dari IMF. Jika mereka meminta bantuan, seperti yang kami lakukan dalam semua kasus dalam mengevaluasi program pinjaman apa pun, kami akan memeriksa semua aspek dengan seksama," tambahnya.
Pemerintahan baru Perdana Menteri Imran Khan, yang menjabat pada bulan Agustus, mencoba untuk mencegah krisis mata uang yang disebabkan oleh kurangnya pasokan dolar dalam sebuah ekonomi yang dilanda oleh defisit transaksi berjalan dan menurunnya cadangan devisa.
Para pejabat Pakistan mengatakan mereka telah berdiskusi untuk mengambil langkah drastis untuk mencegah meminta bailout dari IMF, yang telah membantu Pakistan sebanyak 14 kali sejak tahun 1980. Bantuan terakhir IMF diterima Pakistan pada tahun 2013.
Hubungan Pakistan dengan Amerika Serikat telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir akibat perang di Afghanistan dan akibat adanya dugaan Islamabad mendukung militan Islam. Kedua negara mengalami perselisihan terparah baru ketika Presiden Donald Trump pada Januari lalu menuduh Pakistan berbohong dan menipu dengan memainkan permainan ganda melawan terorisme.
Islamabad membantah membantu pemberontak di Afghanistan dan mengecam pernyataan Trump. Hal itu membuat Washington menangguhkan bantuan militernya untuk Pakistan.
Atas desakan Washington, sekelompok negara-negara Barat pada Februari meyakinkan sebuah lembaga global untuk memasukkan Pakistan dalam daftar pengawasan pendanaan terorisme, sebuah langkah yang memicu kekhawatiran Amerika Serikat, yang mungkin juga berusaha untuk memblokir Islamabad di forum lain.
Pada bulan Juli, Pompeo mengatakan ada "tidak ada alasan" bagi IMF untuk menyelamatkan Pakistan jika Islamabad menggunakan uang IMF untuk melunasi pinjaman China, menggemakan kekhawatiran para pejabat AS lainnya bahwa China sedang membebani banyak negara pasar berkembang dengan terlalu banyak utang. Beijing kukuh menolak tuduhan tersebut.
Namun, selama kunjungan minggu lalu, Pompeo mengatakan dia berharap dapat "memperbaiki kembali hubungan" yang telah lama tegang selama perang di Afghanistan.
(roy) Next Article Tak Mau Berutang pada IMF, Pakistan Kaji Pembatasan Impor
Pernyataan ini disampaikan Pompeo selama berkunjung ke Pakistan pada hari Rabu itu, sangat bertolak belakang dengan peringatan Pompeo pada bulan Juli lalu bahwa Amerika Serikat keberatan jika IMF memberikan pinjaman kepada Pakistan. AS khawatir Islamabad akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi pinjaman ke China.
Komentar Pompeo tersebut sempat mengguncang Islamabad, yang menghadapi krisis mata uang dan mungkin tidak memiliki pilihan selain kembali meminta bantuan IMF jika sekutu kuatnya China dan Arab Saudi, tidak menawarkan lebih banyak pinjaman untuk menopang cadangan devisa.
Chaudhry mengatakan kepada Reuters bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan Pakistan sudah "rusak" sebelum Pompeo berkunjung ke Islamabad. Namun, seperti dilansir dari CNBC International, kunjungan itu "memperjelas berbagai hal" dan menghidupkan kembali hubungan kedua negara.
"Dia meyakinkan Pakistan bahwa ... jika Pakistan memilih untuk meminta bantuan keuangan ke IMF, maka Amerika Serikat tidak akan menentangnya," kata Chaudhry di ibukota, Islamabad.
"Kami memahami bahwa Pakistan belum meminta bantuan dari IMF. Jika mereka meminta bantuan, seperti yang kami lakukan dalam semua kasus dalam mengevaluasi program pinjaman apa pun, kami akan memeriksa semua aspek dengan seksama," tambahnya.
Pemerintahan baru Perdana Menteri Imran Khan, yang menjabat pada bulan Agustus, mencoba untuk mencegah krisis mata uang yang disebabkan oleh kurangnya pasokan dolar dalam sebuah ekonomi yang dilanda oleh defisit transaksi berjalan dan menurunnya cadangan devisa.
Para pejabat Pakistan mengatakan mereka telah berdiskusi untuk mengambil langkah drastis untuk mencegah meminta bailout dari IMF, yang telah membantu Pakistan sebanyak 14 kali sejak tahun 1980. Bantuan terakhir IMF diterima Pakistan pada tahun 2013.
Hubungan Pakistan dengan Amerika Serikat telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir akibat perang di Afghanistan dan akibat adanya dugaan Islamabad mendukung militan Islam. Kedua negara mengalami perselisihan terparah baru ketika Presiden Donald Trump pada Januari lalu menuduh Pakistan berbohong dan menipu dengan memainkan permainan ganda melawan terorisme.
Islamabad membantah membantu pemberontak di Afghanistan dan mengecam pernyataan Trump. Hal itu membuat Washington menangguhkan bantuan militernya untuk Pakistan.
Atas desakan Washington, sekelompok negara-negara Barat pada Februari meyakinkan sebuah lembaga global untuk memasukkan Pakistan dalam daftar pengawasan pendanaan terorisme, sebuah langkah yang memicu kekhawatiran Amerika Serikat, yang mungkin juga berusaha untuk memblokir Islamabad di forum lain.
Pada bulan Juli, Pompeo mengatakan ada "tidak ada alasan" bagi IMF untuk menyelamatkan Pakistan jika Islamabad menggunakan uang IMF untuk melunasi pinjaman China, menggemakan kekhawatiran para pejabat AS lainnya bahwa China sedang membebani banyak negara pasar berkembang dengan terlalu banyak utang. Beijing kukuh menolak tuduhan tersebut.
Namun, selama kunjungan minggu lalu, Pompeo mengatakan dia berharap dapat "memperbaiki kembali hubungan" yang telah lama tegang selama perang di Afghanistan.
(roy) Next Article Tak Mau Berutang pada IMF, Pakistan Kaji Pembatasan Impor
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular