Antam Prediksi Harga Nikel Bisa Sentuh US$ 14 Ribu per Ton
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
12 September 2018 16:24
Jakarta, CNBC Indonesia- Direktur Operasional PT Aneka Tambang/Antam Tbk Hari Widjajanto mengatakan, perusahaan optimistis terkait dengan harga komoditas nikel sampai akhir tahun.
"Soal nikel, kami optimistis. Saat ini memang harga di dunia sedang turun, tapi ini hal biasa, komoditas memang up and down," ujar Hari kepada media saat dijumpai di Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Kendati demikian, Hari menyebutkan, pihaknya mengasumsikan harga nikel sampai akhir tahun masih sekitar US$ 14.000 per ton.
"Lalu soal proyeksi ekspor, kalau untuk biji nikel kami harus mematuhi aturan yang ada, ekspor sesuai kuota. Kan kami juga sudah ada pabrik eksisting kapasitas 2,7 juta ton, dan ada tambahan pabrik di Halmahera Timur dengan kapasitas 1,2 juta ton, jadi batasannya itu," tambah Hari.
Namun, pihaknya berharap bisa mendapatkan penambahan kuota ekspor. Saat ini perusahaan tengah melakukan persiapan untuk memenuhi syarat-syarat agar dapat mendapat tambahan kuota.
"Kami belum mengajukan penambahan, kan ada syaratnya tuh. Tapi kami lagi siapkan, tahun ini semoga kami bisa dapat," pungkasnya.
Adapun, sebagai informasi, PT Aneka Tambang/Antam Tbk (ANTM) mencatatkan produksi emas sebesar 18,83 ton sampai pada Agustus 2018.
Penjualan emas Antam sampai pada Agustus 2018 sudah sebesar 18,09 ton. Terdiri dari 10,72 ton penjualan domestik, dan 7,37 ton penjualan ekspor.
Sedangkan, sampai pada akhir tahun diproyeksikan produksi emas Antam bertambah 6,5 ton. Sehingga dalam setahun, total produksi emas perusahaan menjadi 25,4 ton, dikutip dari laporan PT Inalum (Persero) selaku induk perusahaan BUMN tambang.
Sedangkan, untuk penjualan, dari September-Desember, bertambah 6,16 ton. Terdiri dari 1,21 ton penjualan domestik, dan 4,95 penjualan ekspor. Dengan begitu, total penjualan emas Antam sampai akhir tahun menjadi 13 ton untuk penjualan domestik, dan 12,3 ton untuk ekspor.
(gus) Next Article Kapal Tenggelam & Kena Larangan, Antam Bisa Ekspor Nikel Lagi
"Soal nikel, kami optimistis. Saat ini memang harga di dunia sedang turun, tapi ini hal biasa, komoditas memang up and down," ujar Hari kepada media saat dijumpai di Jakarta, Rabu (12/9/2018).
"Lalu soal proyeksi ekspor, kalau untuk biji nikel kami harus mematuhi aturan yang ada, ekspor sesuai kuota. Kan kami juga sudah ada pabrik eksisting kapasitas 2,7 juta ton, dan ada tambahan pabrik di Halmahera Timur dengan kapasitas 1,2 juta ton, jadi batasannya itu," tambah Hari.
Namun, pihaknya berharap bisa mendapatkan penambahan kuota ekspor. Saat ini perusahaan tengah melakukan persiapan untuk memenuhi syarat-syarat agar dapat mendapat tambahan kuota.
"Kami belum mengajukan penambahan, kan ada syaratnya tuh. Tapi kami lagi siapkan, tahun ini semoga kami bisa dapat," pungkasnya.
Adapun, sebagai informasi, PT Aneka Tambang/Antam Tbk (ANTM) mencatatkan produksi emas sebesar 18,83 ton sampai pada Agustus 2018.
Penjualan emas Antam sampai pada Agustus 2018 sudah sebesar 18,09 ton. Terdiri dari 10,72 ton penjualan domestik, dan 7,37 ton penjualan ekspor.
Sedangkan, sampai pada akhir tahun diproyeksikan produksi emas Antam bertambah 6,5 ton. Sehingga dalam setahun, total produksi emas perusahaan menjadi 25,4 ton, dikutip dari laporan PT Inalum (Persero) selaku induk perusahaan BUMN tambang.
Sedangkan, untuk penjualan, dari September-Desember, bertambah 6,16 ton. Terdiri dari 1,21 ton penjualan domestik, dan 4,95 penjualan ekspor. Dengan begitu, total penjualan emas Antam sampai akhir tahun menjadi 13 ton untuk penjualan domestik, dan 12,3 ton untuk ekspor.
(gus) Next Article Kapal Tenggelam & Kena Larangan, Antam Bisa Ekspor Nikel Lagi
Most Popular