
Harga Saham ANDI Kembali Bergerak Liar, Naik 14,62%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
10 September 2018 12:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) jadi primadona investor. Pada penutupan perdagang sesi pertama saham ANDI naik signifikan.
Harga saham ANDI naik 14,62% menjadi Rp 980 per saham. ANDI telah diperdagangkan sebanyak 2.432 kali dengan volume transaksi 10,23 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 9,77 miliar.
Dalam 11 hari terakhir harga saham ANDI sudah naik 208,161%. Adapun selama 30 hari terakhir harga saham ANDI sudah naik 189,2%. Saham ANDI memiliki kapitalisasi pasar Rp 1,87 triliun.
ANDI merupakan perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan perkebunan kelapa sawit yang memproduksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang berbasis di Sumatera Selatan. Aktivitas bisnis perusahaan adalah budidaya dan pemanenan tandan buah segar (TBS) dari pohon kelapa sawit, mengekstraksi dan memurnikan CPO dan inti sawit dari TBS.
Tahun ini ANDI menargetkan total produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga akhir tahun sebanyak 48 ribu ton. Dengan asumsi harga CPO di akhir tahun di kisaran US$ 600-US$ 620/ton, maka perusahaan memprediksi pertumbuhan penjualan sebesar 15%-20%.
Direktur Utama Andira Agro, Francis Indarto, mengatakan saat ini tanaman yang dimiliki perusahaan asih berusia muda di kisaran 5-7 tahun, sementara puncak produksi sawit saat di usia 7-20 tahun sehingga perusahaan optimistis jumlah produksi masih akan terus meningkat.
(roy/gus) Next Article Kembali Lanjutkan Reli Penguatan, Saham ANDI Naik 24,53%
Harga saham ANDI naik 14,62% menjadi Rp 980 per saham. ANDI telah diperdagangkan sebanyak 2.432 kali dengan volume transaksi 10,23 juta lembar saham. Total transaksinya Rp 9,77 miliar.
Tahun ini ANDI menargetkan total produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga akhir tahun sebanyak 48 ribu ton. Dengan asumsi harga CPO di akhir tahun di kisaran US$ 600-US$ 620/ton, maka perusahaan memprediksi pertumbuhan penjualan sebesar 15%-20%.
Direktur Utama Andira Agro, Francis Indarto, mengatakan saat ini tanaman yang dimiliki perusahaan asih berusia muda di kisaran 5-7 tahun, sementara puncak produksi sawit saat di usia 7-20 tahun sehingga perusahaan optimistis jumlah produksi masih akan terus meningkat.
(roy/gus) Next Article Kembali Lanjutkan Reli Penguatan, Saham ANDI Naik 24,53%
Most Popular