Gelar RUPSLB, Dua Direksi PGN Bakal Diganti?

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 September 2018 10:17
PGN gelar RUPSLB pagi ini, dua direksi disebut-sebut bakal diganti oleh Menteri Rini
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) pagi ini melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

Berdasarkan keterbukaan informasi dari situs Bursa Efek Indonesia, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menyampaikan, ada tiga mata acara yang dibahas dalam RUPSLB tersebut. Ketiga mata acara itu yakni:



1. Pemaparan dan evaluasi kinerja semester I-2018 perusahaan,
2. Perubahan anggaran dasar perusahaan, 
3. Perubahan susunan pengurus perusahaan.

"RUPSLB nanti kan salah satu agendanya adalah perubahan susunan pengurus perusahaan. Nah, pengurus bisa saja direksi atau komisaris, kalau mau tahu lebih detil tidak bisa ke kami, kami kan obyeknya," tutur Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim kepada media ketika dijumpai di Gedung BEI, Jakarta, Senin (27/9/2018) lalu.

Selain itu, informasi yang didapat CNBC Indonesia pagi ini dari pejabat di Kementerian BUMN menyebut setidaknya terdapat perombakan 2 sampai 3 direksi di tubuh PGN pagi ini.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno pernah mengatakan, akan ada perubahan direksi di tubuh anak usaha Pertamina, untuk memperlancar pembentukan holding migas, terutama sub holding gas. 

"Ya, tunggu saja, perubahan pasti ada karena biar bagaimana pun nanti kan sudah menjadi holding, Pertamina sebagai holding migas tentunya kan menjadi induknya dan tentunya harus ada perubahan sehingga itu benar-benar sudah menjadi satu kesatuan," ujar Rini kepada media ketika dijumpai di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (3/9/3018).

Pertamina Gas (Pertagas) pun baru saja menunjuk Wiko Migantoro sebagai direktur utama perusahaan, menggantikan Suko Hartono yang dicopot Mei lalu. 

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga sempat membeberkan alasan pemegang saham menunjuk Wiko sebagai Dirut Pertagas. 

"Kami pilih yang terbaik, tentu kami harap kinerja perusahaan membaik dan proses integrasi berjalan lancar," kata Nicke, saat dijumpai di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (21/8/2018).

Adapun, pihak Kementerian BUMN menyebut konsolidasi antara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) akan selesai pada 29 September 2018 mendatang, termasuk kewajiban pembayaran.

Dengan begitu, secara resmi dua perusahaan gas itu akan bernaung di bawah PT Pertamina (Persero), induk usaha di sektor migas. Lebih spesifik, Pertagas akan berada di bawah PGN.

"Kita harap supply gas nanti bisa lebih efisien dan keseluruhan proses diharap bisa selesai tahun ini," ujar Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, dalam Gas Industrial Gathering (GIS) di kawasan Sudirman, Selasa (28/8/2018).

Saat ini, proses integrasi pipa gas antara PGN dan Pertagas pun telah berlangsung. Fajar mencontohkan, ada beberapa pipa yang telah bersinergi seperti di Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur
(gus) Next Article Rumor Akuisisi Pertagas Menguat, Saham PGAS Terbang 15%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular