Lagi, Kebijakan Tarif Trump Bikin Wall Street Babak Belur

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 September 2018 06:32
Saham Apple Inc ikut anjlok karena kebijakan tersebut mengindikasikan beberapa produknya dapat dikenakan pungutan tersebut.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
New York, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Amerika Serikat di Wall Street jatuh pada perdagangan hari Jumat saat Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif tambahan pada barang impor dari China. Saham Apple Inc ikut anjlok karena kebijakan tersebut mengindikasikan beberapa produknya dapat dikenakan pungutan tersebut.

Perdagangan di Wall Street sepanjang jumat memang sudah menunjukkan tanda-tanda koreksi, tetapi merosot lebih dalam dalam setengah jam terakhir perdagangan. Dimana ada laporan produk Apple, termasuk Apple Watch dan AirPods, akan akan terdampak kebijakan pengenaan tarif yang baru oleh Trump, sehingga saham Apple, yang sempat berada di wilayah positif, akhirnya terkoreksi 0,8%.

"Apple adalah pemimpin (pasar)," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey. "(Itulah) mengapa kita mungkin melihat beberapa aksi ambil untung memasuki akhir pekan."

Bursa saham AS mengalami tekanan setelah Trump mengatakan siap untuk mengenakan tambahan impor senilai 267 miliar dolar Cina, di atas usulan $ 200 miliar.

Retorika perdagangan yang meningkat berkontribusi pada kecemasan di kalangan investor mengenai prospek pasar. "Ada kemungkinan (China) mendevaluasi mata uangnya lagi, yang mendorong dolar dan mengubah tekanan pada eksportir AS," kata Krosby.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 79,33 poin, atau 0,31% menjadi 25.916,54, Indeks S&P 500 kehilangan 6,37 poin, atau 0,22% menjadi 2,871.68 dan Nasdaq Composite turun 20,19 poin, atau 0,25%, menjadi 7.902,54.

Selama pekan ini Indeks Dow Jones kehilangan 0,19%, S&P turun 1,03% dan Nasdaq merosot 2,55%. Penurunan indeks Nasdaq tercatat sebagai koreksi mingguan terbesarnya sejak akhir Maret, sementara persentase penurunan mingguan S&P adalah yang terbesar sejak akhir Juni.

S&P dan Dow dibuka lebih rendah setelah laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan percepatan pertumbuhan pekerjaan dan lonjakan pertumbuhan upah. Meskipun laporan menunjukkan ekonomi yang kuat, itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai inflasi dan rencana The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga.

Tercatat 10 dari 11 sektor utama S&P mengalami koreksi. Hanya saham perawatan kesehatan yang membukukan keuntungan.

Saham produsen chip Broadcom Inc naik 7,7% setelah perkiraan pendapatan kuartal yang kuat saat ini. Saham Tesla Inc tergelincir 6,3% menyusul laporan dua eksekutif yang meninggalkan perusahaan yang membuat memuncak kekhawatiran investor tentang perilaku Chief Executive Elon Musk setelah dia merokok marijuana di acara Web langsung.

Para trader di Wall Street sibuk bertransaksi sahamFoto: REUTERS/Andrew Kelly
Para trader di Wall Street sibuk bertransaksi saham



(hps) Next Article Negosiasi di Meja Panjang, Tawar Menawar Tarif Impor AS-China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular