Mulai Bayar Bunga, Inalum Minta Setoran Dividen Rp 1 T Saja

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
06 September 2018 14:59
Alasannya, Inalum masih membutuhkan dana untuk membayar bunga pinjaman dan pengembangan investasi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Inalum (Persero) meminta agar setoran dividen perusahaan kepada negara pada 2019 turun jadi Rp 1 triliun. Alasannya, Inalum masih membutuhkan dana untuk membayar bunga pinjaman dan pengembangan investasi.

Dividen yang disetorkan Inalum merupkan setoran bagian dari laba bersih dari anak usaha Inalum (induk), seperti PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Freeport Indonesia.

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin mengatakan usulan disampaikan dengan mempertimbangkan beban bunga yang dibayarkan perseroan setelah meminjam untuk membeli divestasi saham PT Freeport Indonesia.

Bunga pinjaman untuk pembelian saham PT Freeport Indonesia diperkirakan kurang lebih sebesar Rp 3,5 triliun/tahun, dan mulai dibayar penuh pada 2019 mendatang. Selain itu, perseroan juga membuatuhkan pendanaan untuk aktivitas investasi lainnya.

"Jadi dividen kami yang diberikan 2018 ini sudah Ro 1,9 triliun. Kami usulkan tahun depan kalo boleh turunkan jadi Rp 1 triliun. Kenapa, karena memang akan mengeluarkan cash sangat banyak untuk akuisisi Freeport 51%, dan bunga utangnya sudah mulai keluar," terang Budi kepada media saat dijumpai di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (6/9/2018)

"Kita pegang cash agak banyak Rp 19,8 triliun karena untuk akuisisi 51 persen PTFI," tambahnya.

Selain itu, terkait kebutuhan pendanaan untuk aktivitas investasi lainnya, hal ini terkait dengan perusahaan yang juga diminta untuk membangun smelter alumina, dan empat proyek besar lainnya yang dikerjakan oleh anggota holding tahun depan.

Empat proyek itu di antaranya proyek smelter Antam di Halmahera Timur, proyek PLTU Sumatera Selatan 8 oleh Bukit Asam, PT Timah akan bangun refinery logam baja, dan proyek PTFI yang wajib bangun smelter tembaga.

"Jadi ada 4 proyek besar di 2019. Tapi kebijakan ini tergantung Kementerian BUMN berapa yang diputuskan," kata dia.
Mulai Bayar Bunga, Inalum Minta Setoran Dividen Rp 1 T SajaFoto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan akan meminta Inalum menaikkan sedikit dividen, paling tidak Rp 1,5-2 triliun di tahun depan. Pasalnya dividen dari Pertamina yang sudah diturunkan.

"Kami mau naikkan sedikit, mungkin Rp 1,5-2 triliun, karena dividen dari Pertamina sudah diturunkan," terang Fajar ketika dijumpai di kesempatan yang sama.

Adapun, hingga Juli 2018, Inalum memiliki aset Rp 101 triliun, atau naik 8% dari tahun lalu yang sebesar Rp 93,2 triliun. Sementara uang kas yang dipegang perusahaan saat ini Rp 19,8 triliun, atau naik 23 persen dari Desember 2017 sebanyak Rp 16,1 triliun.

[Gambas:Video CNBC]
(hps) Next Article MIND ID Siapkan Belanja Modal Rp 25 T di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular