
Isu Perang Dagang Buat Bursa Jepang Dibuka Melemah
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
05 September 2018 07:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Jepang dibuka lebih rendah pada perdagangan hari Rabu (5/9/2018), sejalan dengan pelemahan bursa global akibat masih menghantuinya isu perang dagang global.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,25% ke posisi 22.639,7 sementara indeks Topix melemah 0,36% menjadi 1,711,98 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, Wall Street mengakhiri perdagangan hari Selasa di zona negatif.
Indeks S&P 500 melemah 0,2% ke2.896,72, Nasdaq Composite turun 0,2% ke level 8.091,25, dan Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,05% menjadi 25.952,48.
Pekan lalu, Amerika Serikat (AS) dan Kanada gagal menemukan kata sepakat untuk membentuk perjanjian baru yang akan menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). AS dan Meksiko sebelumnya telah mencapai kesepakatan perdagangan setelah diskusi panjang.
Trump menambah sentimen negatif dengan berkicau akhir pekan lalu bahwa tidak ada keperluan politik yang penting untuk mempertahankan Kanada dalam perjanjian NAFTA yang baru, tulis CNBC International.
Pemerintah AS juga dikabarkan bersiap untuk mengenakan tambahan bea impor terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar paling cepat pekan ini.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,25% ke posisi 22.639,7 sementara indeks Topix melemah 0,36% menjadi 1,711,98 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, Wall Street mengakhiri perdagangan hari Selasa di zona negatif.
Pekan lalu, Amerika Serikat (AS) dan Kanada gagal menemukan kata sepakat untuk membentuk perjanjian baru yang akan menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). AS dan Meksiko sebelumnya telah mencapai kesepakatan perdagangan setelah diskusi panjang.
Trump menambah sentimen negatif dengan berkicau akhir pekan lalu bahwa tidak ada keperluan politik yang penting untuk mempertahankan Kanada dalam perjanjian NAFTA yang baru, tulis CNBC International.
Pemerintah AS juga dikabarkan bersiap untuk mengenakan tambahan bea impor terhadap berbagai produk China senilai US$200 miliar paling cepat pekan ini.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Most Popular