Mata Uangnya Rontok, Yaman Hentikan Impor Barang Mewah

Riyadh, CNBC Indonesia - Pemerintah Yaman memerintahkan penghentian sementara impor barang mewah dan juga impor mobil, demi menstabilkan mata uangnya yang sedang mengalami tekanan, menurut sebuah pernyataan yang diumumkan di media sosial Twitter oleh menteri informasi pada hari Minggu (2/9/2018).

Pemerintah juga menyarankan kenaikan gaji di sektor publik sebesar 30%, termasuk untuk pensiunan dan kontraktor, Reuters melaporkan.

Baca: Bedanya Venezuela, Turki, dan Argentina dalam Sikapi Krisis

Nilai mata uang Yaman, rial, sudah melemah lebih dari separuhnya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak dimulainya perang sipil pada tahun 2015.

Perang itu terjadi antara pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang berbasis di selatan dan didukung oleh Arab Saudi, dengan gerakan Houthi yang terafiliasi Iran. Kelompok Houthi mengendalikan negara bagian utara, termasuk ibukota Sanaa.

Pada hari Minggu malam, para bankir dan trader mata uang di Aden mengatakan nilai tukar sudah turun tajam dan menyentuh 610 terhadap dolar.

Kenaikan harga telah membuat beberapa komoditas dasar tidak dapat dibeli oleh banyak warga Yaman. Bank sentral juga bersusah payah untuk membayar upah sektor publik yang sangat bergantung pada cadangan valuta asing yang semakin menipis.

(prm) Next Article Warga Protes Pelemahan Mata Uang Yaman, Aden Lumpuh