Harga Emas Menuju Pelemahan Bulanan 5 Sesi Beruntun

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
31 August 2018 14:05
Meski hari ini harga emas mulai menanjak naik, namun harga emas menuju pelemahan bulanan sebesar 1,88% di bulan Agustus
Foto: REUTERS/Issei Kato
Jakarta, CNBC IndonesiaHarga emas COMEX kontrak pengiriman Desember 2018 bergerak menguat sebesar 0,45% ke US$1.210,4/troy ounce, pada perdagangan hari ini Jumat (31/08/2018) hingga pukul 12.30 WIB hari ini.

Harga sang logam mulia mampu rebound pasca pada sesi sebelumnya terjun bebas nyaris 0,6%. Adalah keperkasaan dolar AS yang mampu menjerumuskan harga emas ke zona merah pada perdagangan kemarin.

Meski hari ini harga emas mulai menanjak naik, namun harga emas menuju pelemahan bulanan sebesar 1,88% di bulan Agustus ini. Hal itu lantas menjadi pelemahan bulanan yang kelima secara berturut-turut, atau sejak bulan April 2018. Pelemahan sepanjang itu merupakan yang terparah sejak tahun 2013.



Bulan ini memang menjadi masa yang suram bagi harga emas. Data ekonomi AS yang positif, krisis Turki, hingga panasnya perang dagang AS-China Dollar Index, ramai-ramai membuat dolar AS perkasa. Hingga perdagangan kemarin, Dollar Index yang mencerminkan posisi greenback terhadap 6 mata uang utama dunia tercatat menguat hingga 0,24%.

Teranyar, mata uang Negeri Paman Sam mendapatkan suntikan energi positif dari potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed), atau dikenal Fed Fund Rate (FFR). Penyebabnya adalah indeks Personal Consumption Expenditure inti (Core PCE) AS di bulan Juli 2018 tumbuh sebesar 2% secara tahunan (year-on-year/YoY).

The Fed menargetkan Core PCE di kisaran 2% dalam jangka menengah. Kini target tersebut sudah tercapai, mencerminkan inflasi AS sudah berada di ujung batas aman. Artinya, kenaikan suku bunga acuan AS makin dibutuhkan, demi mengendalikan ekspektasi inflasi ke depan. 

Mengutip CME Fedwatch hari ini, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 25 basis poin menjadi 2-2,25% pada rapat edisi September mencapai 98,4%. Kemarin, probabilitasnya masih 96%.

Selain itu, eskalasi tensi dagang AS vs China menopang pergerakan dolar AS. Mengutip Reuters, beberapa sumber mengatakan Presiden AS Donald Trump akan mengenakan bea masuk kepada impor produk China senilai US$ 200 miliar pekan depan, segera setelah tahapan dengar pendapat berakhir.

Trump tengah menggodok rencana pengenaan bea masuk itu, dan kini sedang dalam fase dengar pendapat yang dimulai 20 Agustus sampai 6 September. Setelah dengar pendapat ini selesai, Trump dikabarkan langsung mengeksekusi bea masuk tersebut. Gedung Putih menolak memberikan konfirmasi mengenai kebenaran kabar tersebut. Namun, pemberitaannya saja sudah cukup untuk membuat pelaku pasar khawatir.

Kenaikan suku bunga di AS plus kekhawatiran perang dagang sudah cukup membuat dolar AS menjadi incaran utama pelaku pasar. Di satu sisi dolar AS memberikan keuntungan, dan di sisi lain juga memberi perlindungan terhadap risiko yang menyelimuti pasar keuangan global.

Komoditas emas sendiri sudah kehilangan daya tariknya sebagai aset safe haven, karena di sepanjang tahun ini harganya sudah anjlok di kisaran 9% hingga perdagangan kemarin. Pelaku pasar lebih tertarik memeluk greenback karena adanya potensi kenaikan suku bunga acuan AS secara lebih agresif.

Seperti diketahui, aset berdenominasi dolar AS seperti emas akan sensitif terhadap pergerakan mata uang tersebut. Terapresiasinya dolar AS akan membuat emas relatif lebih mahal, sehingga menekan permintaan sang logam mulia.

Meski demikian, hari ini harga emas masih mampu merangkak naik. Harga emas yang sempat berada di bawah level US$1.200/troy ounce nampaknya mendorong investor melakukan aksi beli.

"(Level) US$1.200 selalu menjadi level psikologis, akan ada pertarungan untuk mempertahankan (level) itu. Akan menjadi penting apakah harga akan ditutup di atas atau di bawah level itu pada hari ini," ujar managing director di GoldSilver Central Singapura, seperti dilansir dari Reuters. 

(RHG/gus) Next Article China Serang AS Via WTO, Harga Emas Terendah Dalam 2 Pekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular