
Gubernur BI Puji Jokowi yang Ikut Turun Tangan Tekan CAD
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 August 2018 11:22

Bali, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkali-kali melakukan rapat penyelamatan rupiah. Jokowi dan jajarannya mengeluarkan kebijakan guna menekan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD).
"Saya sangat mengapresiasi kepemimpinan Bapak Jokowi untuk menurunkan defisit transaksi berjalan," ungkap Perry di Bali, Kamis (30/8/2018).
Kebijakan tersebut, adalah dengan kewajiban penerapan B20. Hal ini menurut Perry mampu menurunkan tingginya impor minyak hingga US$ 2,2 miliar per tiga bulannya.
"Jika tahun depan, 12 bulan bisa maka dibagi tiga kuartal bisa US$ 6,6 miliar. Ini bisa menaikkan harga kelapa sawit dan ekspor pasti naik," tutur Perry.
"Kenaikan ekspor dari kelapa sawit ini karena penggunaan biodiesel B20 sekitar US$ 4,5 miliar. Jikalau diaplikasikan semua bisa peroleh US$ 10 miliar dari penerapan ini," imbuh Perry.
Selain itu, Perry mengungkapkan kebijakan Jokowi yang menahan laju impor dengan melakukan pembatasan dan mencoret beberapa proyek infrastruktur bisa lebih memperbaiki CAD.
"CAD kita tahun ini di sekitar 2,5% dari PDB dan tahun depan bisa 2% dari PDB," kata Perry.
(dru/dru) Next Article Defisit Transaksi Berjalan Kuartal II-2020 di Bawah 1,5% PDB
"Saya sangat mengapresiasi kepemimpinan Bapak Jokowi untuk menurunkan defisit transaksi berjalan," ungkap Perry di Bali, Kamis (30/8/2018).
Kebijakan tersebut, adalah dengan kewajiban penerapan B20. Hal ini menurut Perry mampu menurunkan tingginya impor minyak hingga US$ 2,2 miliar per tiga bulannya.
"Kenaikan ekspor dari kelapa sawit ini karena penggunaan biodiesel B20 sekitar US$ 4,5 miliar. Jikalau diaplikasikan semua bisa peroleh US$ 10 miliar dari penerapan ini," imbuh Perry.
Selain itu, Perry mengungkapkan kebijakan Jokowi yang menahan laju impor dengan melakukan pembatasan dan mencoret beberapa proyek infrastruktur bisa lebih memperbaiki CAD.
"CAD kita tahun ini di sekitar 2,5% dari PDB dan tahun depan bisa 2% dari PDB," kata Perry.
![]() |
(dru/dru) Next Article Defisit Transaksi Berjalan Kuartal II-2020 di Bawah 1,5% PDB
Most Popular