
Tertolong Kebijakan B20, IHSG DItutup Naik 0,37%
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 August 2018 16:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,37% ke level 6,065.15. IHSG menguat kala bursa saham utama kawasan Asia diperdagangkan bervariasi, dimana indeks Nikkei naik 0,15%, indeks Hang Seng naik 0,23%, indeks Kospi naik 0,26%, indeks Shanghai turun 0,31%, dan indeks Strait Times turun 0,18%.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 7,95 triliun dengan volume sebanyak 9,57 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 342.957 kali.
Sempat tertekan sepanjang hari oleh pelemahan rupiah, Kebijakan B20 atau bauran 20% minyak sawit di dalam bahan bakar solar berhasil membawa IHSG mengakhiri hari di zona hijau. Pada hari ini, pemerintah resmi merilis aturan soal implementasi B20.
Melalui Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 41 Tahun 2018, Badan Usaha BBM diwajibkan melakukan pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) Jenis Biodiesel dengan BBM jenis Minyak Solar sesuai dengan penahapan kewajiban minimal pemanfaatan BBN Jenis Biodiesel yang ditetapkan oleh Menteri.
"Badan Usaha BBM sebagaimana dimaksud, meliputi: a. Badan Usaha BBM yang memiliki kilang dan menghasilkan BBM jenis Minyak Solar, dan b. Badan Usaha BBM yang melakukan impor BBM Jenis Minyak Solar," bunyi Pasal 3 ayat (2) Permen ini.
Merespon hal tersebut, harga saham emiten-emiten sektor agrikultur, terutama yang bergerak dalam bidang produksi CPO, melonjak signifikan: PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) naik 6,57%, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) naik 6,48%, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 2,73%, dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 2,63%.
Seiring dengan kenaikan harga saham emiten-emiten produsen CPO, indeks sektor agrikultur naik hingga 2,27%, tertinggi dibandingkan 8 sektor saham penghuni IHSG lainnya.
Dari sisi eksternal, sentimen positif bagi IHSG datang dari optimisme bahwa AS dan Kanada bisa sepakat terkait perubahan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Sebelumnya, AS telah mencapai kesepakatan dengan Meksiko terkait hal ini.
Delegasi Kanada kini sudah berada di Washington untuk membahas kesepakatan perdagangan. Pihak AS optimistis kesepakatan dengan Kanada bisa tercapai pekan ini. Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyatakan Kanada adalah mitra penting bagi Negeri Paman Sam sehingga kepentingan mereka tentu juga akan dilindungi.
"Pasar AS dan Kanada sudah begitu terhubung. Kesepakatan ini akan sangat penting bagi mereka, dan juga sangat penting buat kami," ujar Mnuchin, mengutip Reuters.
Di sisi lain, tekanan datang dari rupiah yang melemah 0,23% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.650. Posisi ini merupakan level penutupan terendah sepanjang tahun 2018.
Seiring dengan pelemahan rupiah, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 480,8 miliar. Ketika rupiah melemah melawan dolar AS, berinvestasi dalam instrumen yang berbasis rupiah menjadi kurang menarik lantaran ada potensi rugi kurs yang harus ditanggung.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 168,9 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 81,2 miliar), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (Rp 56,4 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 45,6 miliar), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (Rp 38,2 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Jokowi: Jangan Lagi RI Ekspor CPO Terus-Terusan!
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 7,95 triliun dengan volume sebanyak 9,57 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 342.957 kali.
Sempat tertekan sepanjang hari oleh pelemahan rupiah, Kebijakan B20 atau bauran 20% minyak sawit di dalam bahan bakar solar berhasil membawa IHSG mengakhiri hari di zona hijau. Pada hari ini, pemerintah resmi merilis aturan soal implementasi B20.
"Badan Usaha BBM sebagaimana dimaksud, meliputi: a. Badan Usaha BBM yang memiliki kilang dan menghasilkan BBM jenis Minyak Solar, dan b. Badan Usaha BBM yang melakukan impor BBM Jenis Minyak Solar," bunyi Pasal 3 ayat (2) Permen ini.
Merespon hal tersebut, harga saham emiten-emiten sektor agrikultur, terutama yang bergerak dalam bidang produksi CPO, melonjak signifikan: PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) naik 6,57%, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) naik 6,48%, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 2,73%, dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 2,63%.
Seiring dengan kenaikan harga saham emiten-emiten produsen CPO, indeks sektor agrikultur naik hingga 2,27%, tertinggi dibandingkan 8 sektor saham penghuni IHSG lainnya.
Dari sisi eksternal, sentimen positif bagi IHSG datang dari optimisme bahwa AS dan Kanada bisa sepakat terkait perubahan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Sebelumnya, AS telah mencapai kesepakatan dengan Meksiko terkait hal ini.
Delegasi Kanada kini sudah berada di Washington untuk membahas kesepakatan perdagangan. Pihak AS optimistis kesepakatan dengan Kanada bisa tercapai pekan ini. Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, menyatakan Kanada adalah mitra penting bagi Negeri Paman Sam sehingga kepentingan mereka tentu juga akan dilindungi.
"Pasar AS dan Kanada sudah begitu terhubung. Kesepakatan ini akan sangat penting bagi mereka, dan juga sangat penting buat kami," ujar Mnuchin, mengutip Reuters.
Di sisi lain, tekanan datang dari rupiah yang melemah 0,23% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.650. Posisi ini merupakan level penutupan terendah sepanjang tahun 2018.
Seiring dengan pelemahan rupiah, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 480,8 miliar. Ketika rupiah melemah melawan dolar AS, berinvestasi dalam instrumen yang berbasis rupiah menjadi kurang menarik lantaran ada potensi rugi kurs yang harus ditanggung.
5 besar saham yang dilepas investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 168,9 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 81,2 miliar), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (Rp 56,4 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 45,6 miliar), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk/INTP (Rp 38,2 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Jokowi: Jangan Lagi RI Ekspor CPO Terus-Terusan!
Most Popular