
PP Properti Terbitkan MTN Rp 200 M Untuk Refinancing Utang
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
29 August 2018 15:57

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PP Properti Tbk (PPRO) akan menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term note/MTN) senilai Rp 200 miliar. Aksi korporasi ini merupakan bagian dari rencana penerbitan MTN senilai Rp 600 miliar pada tahun ini.
Direktur Keuangan Perseroan Indaryanto mengatakan bahwa MTN tersebut akan dikeluarkan perseroan mengikuti kondisi pasar dan kebutuhan dana internal perusahaan. Selain itu, sisa plafon obligasi dari PPRO hingga Rp 350 miliar juga akan diterbitkan perseroan dalam waktu yang belum ditentukan.
"MTN itu kemungkinan triwulan 3 atau 4 tahun ini. Cuma masih lihat kondisi nanti sampai September seperti apa, karena kas kami sudah banyak, tapi kalau pembangunan terus menerus dilakukan otomatis butuh financing-financing lagi," ungkap Indaryanto usai paparan publik di acar Investor Summit 2018, Rabu (29/8/18).
Lebih lanjut, perseroan memperkirakan nilai tingkat bunga yang akan diterapkan dalam penerbitan MTN tersebut masih berada di kisaran 9,25% dengan tenor yang diperkirakan tetap sama dengan MTN yang diterbitkan sebelumnya yaitu selama tiga tahun.
"Kalau jualan di pasar itu mereka 9,25% ataupun misalnya ke perbankan 9% juga masih mau, karena kembali lagi kami dapat suatu privilege atas nama kami yang masih bagian dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," tambhanya.
Sementara itu, untuk mendukung rencana target pertumbuhan dan pra penjualan (marketing sales) pada tahun ini perseroan sedang memirik berbagai proyek-proyek properti strategis.
Diantaranya tiga proyek residensial yang brlokasi di Surabaya Jawa Timur. Selain itu, kontribusi pendapatan perseroan juga didorong dengan target pengembangan bisnis hospitality yang masuk sebagai pendapatan berkelanjutan atau recurring income.
(roy) Next Article PPnBM Dihapus & Suku Bunga, PPRO Bidik Penjualan Rp 3,7 T
Direktur Keuangan Perseroan Indaryanto mengatakan bahwa MTN tersebut akan dikeluarkan perseroan mengikuti kondisi pasar dan kebutuhan dana internal perusahaan. Selain itu, sisa plafon obligasi dari PPRO hingga Rp 350 miliar juga akan diterbitkan perseroan dalam waktu yang belum ditentukan.
"Kalau jualan di pasar itu mereka 9,25% ataupun misalnya ke perbankan 9% juga masih mau, karena kembali lagi kami dapat suatu privilege atas nama kami yang masih bagian dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," tambhanya.
Sementara itu, untuk mendukung rencana target pertumbuhan dan pra penjualan (marketing sales) pada tahun ini perseroan sedang memirik berbagai proyek-proyek properti strategis.
Diantaranya tiga proyek residensial yang brlokasi di Surabaya Jawa Timur. Selain itu, kontribusi pendapatan perseroan juga didorong dengan target pengembangan bisnis hospitality yang masuk sebagai pendapatan berkelanjutan atau recurring income.
(roy) Next Article PPnBM Dihapus & Suku Bunga, PPRO Bidik Penjualan Rp 3,7 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular