
Genjot Ekspor, Garuda Metalindo Incar Pasar AS
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
29 August 2018 13:12

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) akan terus meningkatkan pasar ekspor mereka. Sampai pada paruh pertama tahun ini, penjualan ekspor perusahaan mengalami kenaikan sebesar 52,33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kendati demikian, Direktur Utama Garuda Metalindo Ervin Wijaya mengatakan, porsi ekspor terhadap penjualan masih terbilang kecil, yakni baru 4,74% sampai di semester I-2018 ini. Namun, porsi ini mengalami kenaikan dari periode yang sama tahun lalu, yang hanya sebesar 3,4%.
"Pertumbuhannya sudah cukup baik, dan diharapkan bisa lebih baik dan tumbuh 5-6%," ujar Ervin kepada media ketika dijumpai dalam acara Investor Summit 2018, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan negosiasi dan mengirim banyak sample barang untuk pasar menambah pasar ekspor mereka.
Sebelumnya, telah dikabarkan bahwa perusahaan tengah membidik pasar di Amerika Serikat (AS). Ervin mengatakan, paling tidak membutuhkan waktu setahun sampai dua tahun untuk mencapai kata 'deal' untuk ekspor ke AS nanti.
"AS juga sedang dijajaki, paling tidak 1-2 tahun baru terlaksana, karena harus negosiasi, pelajari spek dan kualitas standar, dan sebagainya. Paling cepat ya 1 tahun, dan sudah mulai dijajaki sejak Oktober tahun lalu ketika pameran di Las Vegas," terang Ervin.
Namun, ia belum mau mengungkapkan berapa besar nilai ekspor yang akan dicapai perusahaan, sebab hal tersebut juga masih dalam tahap pembicaraan.
"Ekspor kami ikuti flow saja, tetap adakan kontak dan aktivitas marketing. Kami juga haru pilih-pilih, tidak bisa ambil semua, hanya ambil apa yang jadi kekuatan kami. Potensinya sangat besar, dan sampai akhir tahun diharapkan ekspor porsinya bisa lebih dari 5%," pungkas Ervin.
(roy) Next Article Saham-saham Emiten Crazy Rich RI Ngamuk, Ini Daftarnya!
Kendati demikian, Direktur Utama Garuda Metalindo Ervin Wijaya mengatakan, porsi ekspor terhadap penjualan masih terbilang kecil, yakni baru 4,74% sampai di semester I-2018 ini. Namun, porsi ini mengalami kenaikan dari periode yang sama tahun lalu, yang hanya sebesar 3,4%.
Sebelumnya, telah dikabarkan bahwa perusahaan tengah membidik pasar di Amerika Serikat (AS). Ervin mengatakan, paling tidak membutuhkan waktu setahun sampai dua tahun untuk mencapai kata 'deal' untuk ekspor ke AS nanti.
"AS juga sedang dijajaki, paling tidak 1-2 tahun baru terlaksana, karena harus negosiasi, pelajari spek dan kualitas standar, dan sebagainya. Paling cepat ya 1 tahun, dan sudah mulai dijajaki sejak Oktober tahun lalu ketika pameran di Las Vegas," terang Ervin.
Namun, ia belum mau mengungkapkan berapa besar nilai ekspor yang akan dicapai perusahaan, sebab hal tersebut juga masih dalam tahap pembicaraan.
"Ekspor kami ikuti flow saja, tetap adakan kontak dan aktivitas marketing. Kami juga haru pilih-pilih, tidak bisa ambil semua, hanya ambil apa yang jadi kekuatan kami. Potensinya sangat besar, dan sampai akhir tahun diharapkan ekspor porsinya bisa lebih dari 5%," pungkas Ervin.
(roy) Next Article Saham-saham Emiten Crazy Rich RI Ngamuk, Ini Daftarnya!
Most Popular