Bank Sentral China Kuatkan Yuan, Rupiah Melemah Tipis

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 August 2018 10:42
Nilai tukar rupiah terhadap yuan China melemah tipis pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Petar Kujundzic
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China melemah tipis pada perdagangan hari ini. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan Bank Sentral China (PBoC) yang menguatkan nilai tengah yuan. 

Pada Jumat (24/8/2018) pukul 10:30 WIB, CNY 1 dihargai Rp. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. 

 

Hari ini, yuan dan rupiah sebenarnya sama-sama melemah secara global. Di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), yuan terdepresiasi 0,2% pada pukul 10:32 WIB. Namun rupiah melemah lebih dalam yaitu 0,23%. 

Hal yang membuat yuan sedikit lebih unggul ketimbang rupiah adalah kebijakan PBoC yang menguatkan nilai tengah yuan. Untuk perdagangan hari ini, PBoC menetapkan nilai tengah yuan di CNY 6,871/US$. Menguat dibandingkan sehari sebelumnya yaitu CNY 6,875/US$. 

Namun langkah tersebut kurang manjur untuk membuat yuan menguat terhadap greenback. Pasalnya, investor tampak terlanjur kecewa terhadap hasil perundingan dagang AS-China di Washington yang berakhir hari ini.  

"Kami telah menyelesaikan dua hari diskusi dengan rekan dari China dan saling bertukar pandangan mengenai cara mencapai keadilan, keseimbangan, dan timbal balik dalam hubungan ekonomi," kata juru bicara Gedung Putih Lindsay Walters dalam pernyataan tertulis, dikutip dari Reuters. 

Hasil yang garing itu membuat investor menghukum yuan dan memilih dolar AS sebagai tempat perlindungan. Akibatnya, yuan sulit bicara banyak di hadapan greenback. 

Namun, kebijakan PBoC sepertinya cukup ampuh untuk menguatkan yuan terhadap rupiah. Sebab, rupiah praktis tidak punya dukungan sentimen dalam negeri untuk melawan kebijakan PBoC. Hasilnya adalah yuan mampu menguat tipis di hadapan mata uang Tanah Air.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular