Internasional

Perang Dagang AS-China, Valuasi Alibaba Menguap Rp 1.187 T

Roy Franedya, CNBC Indonesia
23 August 2018 16:58
Pada kuartal I-2018, analis memprediksi laba Alibaba turun karena investasi di bisnis baru.
Foto: REUTERS/Chance Chan
Jakarta, CNBC Indonesia - Alibaba Holding mempublikasikan laporan keuangan kuartal I untuk tahun fiskal 2018, Kamis (23/8/2018). Analis memperkirakan kinerja Alibaba akan menurun tajam karena margin tertekan dan investasi di bisnis baru yang bertumbuh.

Ini prediksi analis untuk kinerja kuartal I Alibaba:
  • Pendapatan 80,75 miliar yuan (US$ 11,76 miliar), menurut analis yang disurvei Reuters. Angka ini tumbuh hampir 61% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 50,18 miliar yuan.
  • Laba bersih 8,1 miliar yuan, akan menunjukkan penurunan 44,7% dari laba bersih kuartal I pada tahun fiskal 2018 sebesar 14,68 miliar yuan.
  • Earning per share 2,79 yuan.
Saham Alibaba telah mengalami tekanan dalam beberapa bulan terakhir di tengah aksi jual di bursa saham China karena kekhawatiran perang dagang AS-Cina.

Harga tertinggi saham Alibaba sebesar US$210,86 pada 14 Juni 2018, angka ini telah turun 15,6% sejak awal tahun. Penurunan ini setara dengan penurunan kapitalisasi pasar US$81,3 miliar atau setara Rp 1.186,98 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.600).

Fokus bisnis inti dan cloud computing

Penyumbang terbesar pendapatan Alibaba masih berasal dari toko online, Tmall dan Taobao, menyumbang 80% pendapatan. Analis memperkirakan pendapatan bisnis ini mencapai 70,49 miliar yuan, tumbuh sebesar 63,8%.

Alibaba berusaha meningkatkan bisnis e-commerce dengan bermitra dengan merek dagang besar asal AS. Awal bulan ini produsen perhiasan mewah Tiffany & Co akan menjual produknya di Tmall. Merek Dan Kroger mengatakan akan menjual beberapa produk di Tmall juga.

Alibaba juga mendorong bisnis cloud dalam beberapa tahun terakhir, dan meski masih kecil kontribusinya pada pendapatan, pertumbuhannya sangat besar. Analis mengharapkan pertumbuhan bisnis cloud yang lebih cepat lagi kuartal I.

Alibaba telah membuka pusat data baru di seluruh dunia dan meluncurkan produk baru di pasar utama seperti Eropa untuk mencoba meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan.

Dampak akuisisi pada margin

Investor akan mengamati margin operasi perusahaan, yang merosot ke 15% pada kuartal terakhir dari 25% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Marjin turun Alibaba karena investasi pada bisnis baru.

Awal tahun ini, Alibaba meningkatkan kepemilikannya di e-commerce Lazada yang berbasis di Singapura. Dan pada bulan April, mengakuisisi platform pengiriman makanan Ele.me dengan biaya yang tidak diungkapkan. Hal ini bisa membebani margin.



(roy/prm) Next Article Petrochina Pernah Miliki Valuasi Rp 14.400 T, Lalu Amblas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular