2022: APBN Masih Gali Lubang Tutup Lubang, Rasio Utang di 30%

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 August 2018 08:50
Tetap Berutang, Untuk Bayar Bunga Utang
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Kas keuangan negara hingga 2022 diproyeksikan masih mengalami defisit. Meski demikian, pemerintah memperkirakan angka defisit anggaran konsisten turun hingga rentang 1,5% - 1,6% sampai 2022.

Pada tahun ini, defisit anggaran diperkirakan mencapai Rp 314,2 triliun atau 2,12% dari PDB. Sementara itu, pada tahun depan, defisit anggaran diperkirakan mencapai Rp 297,2 triliun atau 1,84% dari PDB.

Kemudian pada 2020, pemerintah memperkirakan defisir anggaran berada di rentang 1,6% - 1,7% dari PDB, 1,5% - 1,7% di tahun 2021, dan 1,5% - 1,6% untuk 2022. Selama periode 2020 - 2022, defisit anggaran akan diarahkan untuk kegiatan produktif.

"Pada tahun 2022, defisit anggaran diperkirakan mencapai 1,55% terhadap PDB, lebih kecil dibandingkan defisit anggaran pada tahun 2019 yang diperkirakan sebesar 1,84% terhadap PDB."

Terkendalinya defisit anggaran diharapkan mampu menekan posisi keseimbangan primer. Meski demikian, sampai dengan 2022 keseimbangan primer diproyeksikan masih akan mengalami defisit meskipun menuju ke arah positif.

Di tahun politik, defisit keseimbangan primer ditargetkan sebesar 0,13% PDB. Sementara pada 2020 posisi keseimbangan primer diperkirakan negatif 0,01% hingga mengarah ke teritori positif 0,08%.

Sementara itu, pada 2021 keseimbangan primer ditargetkan negatif 0,1% hingga positif 0,19%. Namun, pada 2022, keseimbangan primer diproyeksikan kembali mengalami defisit 0,05% hingga positif 0,08%.

Sebagai informasi, keseimbangan primer adalah selisih antara penerimaan negara dikurangi belanja yang tidak termasuk pembayaran utang. Jika masih defisit, maka artinya pemerintah harus berutang untuk membayar bunga utang jatuh tempo.

NEXT


(roy/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular