BEI Tak Bisa Ikuti Ide Trump, Hapus Laporan Kuartalan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 August 2018 18:39
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai tidak bisa menghapus kewajiban emiten menyampaikan laporan keuangan kuartalan. Menurut direksi BEI laporan keuangan kuartalan penting bagi investor sebagai salah satu sumber informasi dan pertimbangan untuk investasi.
Hal tersebut disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia, "Bursa melihat penyampaian keuangan secara periodik sangat penting untuk memenuhi kebutuhan informasi secara fundamental, selain informasi yang lain. Sehingga informasinya lebih kaya untuk mengambil keputusan investasi," kata Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/8).
Saat ini, setiap emiten di BEI harus menyampaikan laporan keuangannya setiap empat kali dalam satu tahun. Artinya, setiap tutup kuartal emiten ini menyampaikan kinerjanya maksimal 30 hari setelah akhir periode tersebut.
Untuk laporan kuartalan ini BEI tak mewajibkan untuk diaudit oleh akuntan publik kecuali perusahaan tersebut akan melakukan aksi korporasi yang mewajibkan audit dari auditor eksternal.
Sementara, untuk laporan keuangan akhir tahun wajib disampaikan maksimal 90 hari setelah akhir periode di tahun tersebut. Untuk laporan keuangan wajib untuk diaudit oleh auditor eksternal.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Jumat (17/8/2018) mengusulkan untuk mengakhiri pelaporan keuangan secara kuartalan perusahaan tercatat di Wall Street yang telah berlangsung saat lama. Ia beralasan langkah itu akan mendorong bisnis dan pada akhirnya membantu penciptaan lapangan kerja.
Dalam sebuah cuitan di akun Twitter-nya hari Jumat pagi, Trump mengatakan ia telah berbicara kepada "para pelaku bisnis" untuk meminta saran mereka terkait pertumbuhan ekonomi dan mereka yakin kewajiban melaporkan kinerja keuangan adalah salah satu penghalang pertumbuhan.
(hps/hps) Next Article BEI Perpanjang 2 Bulan Tenggat Waktu Penyampaian Lapkeu
Hal tersebut disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia, "Bursa melihat penyampaian keuangan secara periodik sangat penting untuk memenuhi kebutuhan informasi secara fundamental, selain informasi yang lain. Sehingga informasinya lebih kaya untuk mengambil keputusan investasi," kata Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/8).
Saat ini, setiap emiten di BEI harus menyampaikan laporan keuangannya setiap empat kali dalam satu tahun. Artinya, setiap tutup kuartal emiten ini menyampaikan kinerjanya maksimal 30 hari setelah akhir periode tersebut.
Sementara, untuk laporan keuangan akhir tahun wajib disampaikan maksimal 90 hari setelah akhir periode di tahun tersebut. Untuk laporan keuangan wajib untuk diaudit oleh auditor eksternal.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Jumat (17/8/2018) mengusulkan untuk mengakhiri pelaporan keuangan secara kuartalan perusahaan tercatat di Wall Street yang telah berlangsung saat lama. Ia beralasan langkah itu akan mendorong bisnis dan pada akhirnya membantu penciptaan lapangan kerja.
Dalam sebuah cuitan di akun Twitter-nya hari Jumat pagi, Trump mengatakan ia telah berbicara kepada "para pelaku bisnis" untuk meminta saran mereka terkait pertumbuhan ekonomi dan mereka yakin kewajiban melaporkan kinerja keuangan adalah salah satu penghalang pertumbuhan.
(hps/hps) Next Article BEI Perpanjang 2 Bulan Tenggat Waktu Penyampaian Lapkeu
Most Popular