
53 Emiten Ini Belum Sampaikan Laporan Keuangan 2023, Kena Sanksi Bursa

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, per 1 Juli 2024, terdapat 53 perusahaan tercatat dan 2 ETF yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan yang berakhir per 31 Desember 2023. Mereka juga belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan.
Selanjutnya, pihak BEI akan mengenakan suspensi, apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajibannya.
Salah satu emiten tersebut, ada perusahaan BUMN farmasi, yaitu PT Indofarma (Persero) Tbk. (INAF).
Selanjutnya, BEI akan melakukan penghentian sementara perdagangan efek untuk 9 perusahaan tercatat dan 2 efek tercatat di pasar reguler dan tunai.
Saham-saham tersebut sebagai berikut:
1. PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA)
2. PT Indofarma Tbk (INAF)
3. PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)
4. PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT)
5. PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL)
6. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)
7. PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT)
8. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS)
9. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)
10. Reksa Dana Indeks Simas ETF IDX30 (XSBC)
11. Reksa Dana Syariah Indeks Simas ETF JII (XSSI)
Selain itu, BEI juga tetap melakukan suspensi perdagangan efek untuk 44 perusahaan tercatat, yaitu:
1. PT Aksara Global Development Tbk (GAMA)
2. PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY)
3. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL)
4. PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS)
5. PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF)
6. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)
7. PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI)
8. PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS)
9. PT Cowell Development Tbk (COWL)
10. PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU)
11. PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL)
12. PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA)
13. PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)
14. PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ)
15. PT Golden Plantation Tbk (GOLL)
16. PT Grand Kartech Tbk (KRAH)
17. PT Hanson International Tbk (MYRX)
18. PT HK Metals Utama Tbk (HKMU)
19. PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME)
20. PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH)
21. PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK)
22. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)
23. PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS)
24. PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA)
25. PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI)
26. PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA)
27. PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP)
28. PT Nipress Tbk (NIPS)
29. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB)
30. PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT)
31. PT Polaris Investama Tbk (PLAS)
32. PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL)
33. PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS)
34. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO)
35. PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL)
36. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA)
37. PT Siwani Makmur Tbk (SIMA)
38. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
39. PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)
40. PT Sugih Energy Tbk (SUGI)
41. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
42. PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) 43. PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE)
44. PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL)
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Euforia IHSG Kembali ke 7.300-an