
Ditopang Tingginya Penjualan Mobil, IHSG Terbaik di Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 August 2018 16:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,87% ke level 5.892,19 untuk mengawali pekan ini. IHSG lantas mengokohkan diri sebagai bursa saham dengan performa terbaik di kawasan Asia: indeks Kospi naik 0,04%, indeks Shanghai naik 1,11%, indeks Hang Seng naik 1,41%, indeks Nikkei melemah 0,32%, dan indeks Strait Times melemah 0,18%.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 8,28 triliun dengan volume sebanyak 9,04 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 339.200 kali.
Dari sisi eksternal, lira yang kembali melemah memberikan tekanan bagi bursa saham Benua Kuning. Hingga akhir perdagangan IHSG, lira melemah sebesar 1,55% melawan dolar AS.
Pelemahan lira menimbulkan kekhawatiran bahwa bank-bank yang memberi pinjaman kepada nasabah di Turki akan berada dalam tekanan. Di Asia, ada Jepang yang memiliki eksposur cukup besar terhadap pelemahan lira. Bank-bank asal Jepang diketahui meminjamkan uang senilai US$ 14 miliar kepada nasabah di Turki.
Situasi antara AS dengan Turki memang masih panas, terlebih setelah Turki menaikkan tarif impor terhadap beberapa produk asal Amerika Serikat (AS) sebagai balasan atas kebijakan AS yang menaikkan bea masuk baja dan aluminium asal Turki menjadi masing-masing sebesar 50% dan 20%.
Produk-produk asal Negeri Paman Sam yang dijadikan sasaran diantaranya adalah mobil penumpang, minuman beralkohol, dan tembakau, seperti dikutip dari Reuters. Peraturan yang ditandatangani Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan itu menaikkan bea impor mobil penumpang menjadi sebesar 120%, 140% untuk minuman beralkohol, dan 60% untuk daun tembakau.
Sisi positifnya, tekanan yang ada bisa agak diredam oleh meredanya tensi perang dagang antara AS dengan China. Meredanya tensi perang dagang antar kedua negara dibuktikan dengan negosiasi yang akan digelar di Washington pada 21-22 Agustus mendatang, seperti dilansir dari Wall Street Journal.
Nantinya, delegasi China akan dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, sementara delegasi AS akan dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan AS untuk Hubungan Internasional David Malpass.
Sebelumnya, perundingan sebanyak 4 kali yang telah dilakukan kedua belah pihak tak mampu menyelesaikan perang dagang yang sudah membuat bursa saham dunia kocar-kacir. Kini, investor kembali menaruh harapan yang besar.
"Bagus jika mereka mengirim delegasi ke sini. Kami berdua sudah agak lama tidak melakukan itu," ujar Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, dikutip dari Reuters.
Tidak hanya dengan China, hubungan AS dengan para tetangganya pun membaik. Ildefonso Guajardo, Menteri Ekonomi Meksiko, menyebutkan perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) diperkirakan selesai pekan ini. Isu-isu yang menghambat jalannya perjanjian AS-Meksiko-Kanada tersebut sudah hampir selesai diinventarisasi.
Dari dalam negeri, investor merespon positif kencangnya penjualan mobil di tanah air. Angka penjualan wholesale (grosir) kendaraan roda empat tercatat sejumlah 107.431 unit sepanjang Juli 2018, dimana ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Secara kumulatif, penjualan periode Januari-Juli 2018 mencapai 661.093 unit, naik 6,82% dari periode yang sama tahun lalu.
Tingginya angka penjualan mobil lantas membuktikan kuatnya konsumsi masyarakat Indonesia, setidaknya pada kuartal-II kemarin.
Saham PT Astra International Tbk (ASII) melesat 4,23% merespon hal tersebut, menjadikannya saham dengan kontribusi terbesar kedua bagi penguatan IHSG. Senada dengan saham ASII, saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga menguat yakni sebesar 1,79%.
Selain itu, saham-saham sektor barang konsumsi juga terkerek naik oleh tingginya angka penjualan mobil. Sektor barang konsumsi menguat sebesar 1,37% hingga akhir perdagangan. Saham-saham sektor barang konsumsi yang diburu investor diantaranya: PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+2,34%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+1,64%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+2,82%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+0,41%), dan PT Kimia Farma Tbk/KAEF (+1,3%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Penjualan Mobil Cetak Rekor, IHSG Terbaik di Asia
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 8,28 triliun dengan volume sebanyak 9,04 miliar unit saham. Frekuensi perdagangan adalah 339.200 kali.
Situasi antara AS dengan Turki memang masih panas, terlebih setelah Turki menaikkan tarif impor terhadap beberapa produk asal Amerika Serikat (AS) sebagai balasan atas kebijakan AS yang menaikkan bea masuk baja dan aluminium asal Turki menjadi masing-masing sebesar 50% dan 20%.
Produk-produk asal Negeri Paman Sam yang dijadikan sasaran diantaranya adalah mobil penumpang, minuman beralkohol, dan tembakau, seperti dikutip dari Reuters. Peraturan yang ditandatangani Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan itu menaikkan bea impor mobil penumpang menjadi sebesar 120%, 140% untuk minuman beralkohol, dan 60% untuk daun tembakau.
Sisi positifnya, tekanan yang ada bisa agak diredam oleh meredanya tensi perang dagang antara AS dengan China. Meredanya tensi perang dagang antar kedua negara dibuktikan dengan negosiasi yang akan digelar di Washington pada 21-22 Agustus mendatang, seperti dilansir dari Wall Street Journal.
Nantinya, delegasi China akan dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen, sementara delegasi AS akan dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan AS untuk Hubungan Internasional David Malpass.
Sebelumnya, perundingan sebanyak 4 kali yang telah dilakukan kedua belah pihak tak mampu menyelesaikan perang dagang yang sudah membuat bursa saham dunia kocar-kacir. Kini, investor kembali menaruh harapan yang besar.
"Bagus jika mereka mengirim delegasi ke sini. Kami berdua sudah agak lama tidak melakukan itu," ujar Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, dikutip dari Reuters.
Tidak hanya dengan China, hubungan AS dengan para tetangganya pun membaik. Ildefonso Guajardo, Menteri Ekonomi Meksiko, menyebutkan perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) diperkirakan selesai pekan ini. Isu-isu yang menghambat jalannya perjanjian AS-Meksiko-Kanada tersebut sudah hampir selesai diinventarisasi.
Dari dalam negeri, investor merespon positif kencangnya penjualan mobil di tanah air. Angka penjualan wholesale (grosir) kendaraan roda empat tercatat sejumlah 107.431 unit sepanjang Juli 2018, dimana ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Secara kumulatif, penjualan periode Januari-Juli 2018 mencapai 661.093 unit, naik 6,82% dari periode yang sama tahun lalu.
Tingginya angka penjualan mobil lantas membuktikan kuatnya konsumsi masyarakat Indonesia, setidaknya pada kuartal-II kemarin.
Saham PT Astra International Tbk (ASII) melesat 4,23% merespon hal tersebut, menjadikannya saham dengan kontribusi terbesar kedua bagi penguatan IHSG. Senada dengan saham ASII, saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga menguat yakni sebesar 1,79%.
Selain itu, saham-saham sektor barang konsumsi juga terkerek naik oleh tingginya angka penjualan mobil. Sektor barang konsumsi menguat sebesar 1,37% hingga akhir perdagangan. Saham-saham sektor barang konsumsi yang diburu investor diantaranya: PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+2,34%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+1,64%), PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+2,82%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+0,41%), dan PT Kimia Farma Tbk/KAEF (+1,3%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Penjualan Mobil Cetak Rekor, IHSG Terbaik di Asia
Most Popular