
Analisis Teknikal
Secara Teknikal, IHSG Masih Berpeluang Tertekan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 August 2018 08:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (20/8/2018), kami perkirakan kembali melemah. Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Dimulai dengan penutupan IHSG kemarin, indeks acuan bursa ini ditutup dengan kehilangan 32 poin ke level 5.783 (0,56%) sehingga membentuk pola bearish harami yang secara teknikal cenderung menurun meski lemah.
Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, IHSG digambarkan pada area netral. Namun, karena IHSG cenderung turun dalam beberapa hari terakhir, potensi berlanjutnya penurunan terbuka lebih lebar dari potensi kenaikan.
Hal ini diperjelas oleh indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang membentuk pola persilangan mati (dead cross), yang membuat IHSG cenderung turun.
Di perdagangan kemarin, IHSG dibuka dengan pelemahan 28 poin (-0,49%) pada 5.788. Sempat mencoba menguat dengan level tertingginya pada pukul 11:16 di 5.811 (-0,09%), IHSG kembali melemah dan menutup sesi I dengan koreksi 30 poin (-0,51%) ke 5.786.
Memasuki sesi II, IHSG masih bergerak di zona negatif. Meski sebagian investor memanfaatkan pelemahan ini untuk membeli saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di harga murah, sayangnya skalanya masih terbatas sehingga indeks tidak juga bangkit.
Pelemahan indeks kemarin dipimpin oleh sektor keuangan yang melemah cukup dalam yakni turun 1,64%. Investor terlihat mengantisipasi rilis data pertumbuhan kredit perbankan oleh Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan hari ini.
Mengutip data RTI, investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) Rp 675 miliar di pasar reguler. Namun secara total nilainya mencapai Rp 761 miliar karena investor asing melakukan transaksi di pasar negosiasi dan tunai dengan net sell sebesar Rp 86 miliar.
Pada pagi hari ini, bursa utama Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di antaranya Indeks Dow Jones (+0,43%), S&P 500 (+0,33%) dan Nasdaq (+0,13%). Namun, bursa utama Asia dibuka bervariatif seperti Indeks Nikkei (-0,06%), ASX200 (+0,03%) dan KOSPI (+0,51%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Berpotensi Menguat, di Tengah Koreksi Bursa Dunia
Dimulai dengan penutupan IHSG kemarin, indeks acuan bursa ini ditutup dengan kehilangan 32 poin ke level 5.783 (0,56%) sehingga membentuk pola bearish harami yang secara teknikal cenderung menurun meski lemah.
Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, IHSG digambarkan pada area netral. Namun, karena IHSG cenderung turun dalam beberapa hari terakhir, potensi berlanjutnya penurunan terbuka lebih lebar dari potensi kenaikan.
![]() |
Memasuki sesi II, IHSG masih bergerak di zona negatif. Meski sebagian investor memanfaatkan pelemahan ini untuk membeli saham-saham berkapitalisasi pasar besar (big cap) di harga murah, sayangnya skalanya masih terbatas sehingga indeks tidak juga bangkit.
Pelemahan indeks kemarin dipimpin oleh sektor keuangan yang melemah cukup dalam yakni turun 1,64%. Investor terlihat mengantisipasi rilis data pertumbuhan kredit perbankan oleh Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan hari ini.
Mengutip data RTI, investor asing melakukan penjualan bersih (net sell) Rp 675 miliar di pasar reguler. Namun secara total nilainya mencapai Rp 761 miliar karena investor asing melakukan transaksi di pasar negosiasi dan tunai dengan net sell sebesar Rp 86 miliar.
Pada pagi hari ini, bursa utama Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di antaranya Indeks Dow Jones (+0,43%), S&P 500 (+0,33%) dan Nasdaq (+0,13%). Namun, bursa utama Asia dibuka bervariatif seperti Indeks Nikkei (-0,06%), ASX200 (+0,03%) dan KOSPI (+0,51%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Berpotensi Menguat, di Tengah Koreksi Bursa Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular