Ancaman AS Buat Lira Turki Lagi-lagi Melemah
                    Rehia Sebayang, 
                CNBC Indonesia
    
    17 August 2018 18:23
    
    
        
    
 
                
                    
                    
                    
                    
                                        
                    
                                        
                    
                    Istanbul, CNBC Indonesia - Mata uangĀ  Turki, lira, turun makin dalam pada hari Jumat (17/8/2018) karena investor menghawatirkan peringatan Amerika Serikat (AS) bahwa Turki harus menerima lebih banyak sanksi ekonomi kecuali membebaskan pendeta Amerika yang ditahan, Andrew Brunson.
Lira melemah menjadi 6,25 per dolar AS pada Jumat pagi waktu setempat atau melemah hampir 7%, Reuters melaporkan. Mata uang ini telah melemah hampir 40% terhadap dolar tahun ini akibat hubungan yang memburuk antara dua negara sekutu Pakta Pertahanan Amerika Utara (NATO) itu.
Lira sempat anjlok 20% terhadap dolar AS pada Jumat (10/8/2018) pekan lalu dan turun 6,6% lagi pada hari Senin untuk mengakhiri sesi di 6,88 per dolar AS. Posisi itu adalah rekor terendah lira pekan lalu.
Namun, penurunan mata uang Turki terhenti pada hari Rabu dan berhasil rebound 3,8% setelah bank sentral mengumumkan berbagai langkah untuk menahan laju depresiasi lira.
 
                    
                    
(prm) Next Article Gejolak Turki Bikin Sri Mulyani 'Was-was'
                
            Lira melemah menjadi 6,25 per dolar AS pada Jumat pagi waktu setempat atau melemah hampir 7%, Reuters melaporkan. Mata uang ini telah melemah hampir 40% terhadap dolar tahun ini akibat hubungan yang memburuk antara dua negara sekutu Pakta Pertahanan Amerika Utara (NATO) itu.
Ketegangan itu menambah faktor risiko yang telah ada dalam perekonomian Turki sebelumnya, yaitu upaya Presiden Recep Tayyip Erdogan memengaruhi perekonomiannya dan inflasi yang meroket. Inflasi Turki di bulan Juli tercatat mendekati 16%, jauh di atas target bank sentral 5%.
  
  
  
  
Namun, bank sentral membuat keputusan mengejutkan dengan tidak menaikkan bunga acuannya dan membuat investor mempertanyakan independensi bank sentral. Erdogan selalu menyebut dirinya musuh bunga tinggi dan terus-menerus menginginkan bunga pinjaman yang rendah demi mendorong pertumbuhan ekonomi.
Lira sempat anjlok 20% terhadap dolar AS pada Jumat (10/8/2018) pekan lalu dan turun 6,6% lagi pada hari Senin untuk mengakhiri sesi di 6,88 per dolar AS. Posisi itu adalah rekor terendah lira pekan lalu.
Namun, penurunan mata uang Turki terhenti pada hari Rabu dan berhasil rebound 3,8% setelah bank sentral mengumumkan berbagai langkah untuk menahan laju depresiasi lira.
(prm) Next Article Gejolak Turki Bikin Sri Mulyani 'Was-was'
        Tags  
    
    
		Related Articles	
    
        Recommendation
         
    
     
    
    Most Popular
 
					 
					 
					