
Apa Penyebab Neraca Dagang RI Defisit hingga US$2 Miliar?
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
16 August 2018 07:03

Sepanjang bulan Juli 2018 nilai impor Indonesia naik tajam dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar US$18,27 miliar. Nilai ini melambung tinggi hingga 31,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
Nilai impor pada Juli 2018 ini adalah yang tertinggi sejak tahun 2008 lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli 2008 terjadi impor sebesar US$12,88 miliar yang terdiri dari impor migas US$3,63 miliar dan impor nonmigas US$9,23 miliar.
Sementara itu, impor migas bulan Juli 2018 mencapai US$2,61 miliar atau naik 22,20% dibanding Juni 2018 dan meningkat 47,09% dibanding Juli 2017. Komoditas impor yang naik adalah impor minyak mentah senilai US$622,2 juta, hasil minyak US$1,7 miliar, dan impor gas US$284,6 juta.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Juli 2018 dibanding Juni 2018 adalah golongan mesin dan pesawat mekanik US$1.096,3 juta, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan gula dan kembang gula sebesar US$35,8 juta.
Sementara itu, jika dilihat dari sektornya, maka semuanya mengalami kenaikan impor. Sektor konsumsi tercatat mengimpor US$1,72 miliar atau naik 60,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun komoditas sektor konsumsi yang naik adalah beras, apel dari China, dan daging dari India serta beberapa jenis obat-obatan.
Impor bahan baku tercatat US$16,67 miliar atau naik hingga 30,07% YoY. Kenaikan bahan baku terjadi pada komoditas kapas dari Amerika Serikat (AS), kedelai juga naik tinggi, dan kemudian beberapa bahan kimia serta bahan kimia organik.
Impor barang modal juga tercatat US$2,88 miliar atau naik 24,81% YoY. Barang modal naik karena impor komoditas seperti mesin, portable receiver, dan beberapa jenis kendaraan seperti eskavator. (prm)
Nilai impor pada Juli 2018 ini adalah yang tertinggi sejak tahun 2008 lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juli 2008 terjadi impor sebesar US$12,88 miliar yang terdiri dari impor migas US$3,63 miliar dan impor nonmigas US$9,23 miliar.
Sementara itu, impor migas bulan Juli 2018 mencapai US$2,61 miliar atau naik 22,20% dibanding Juni 2018 dan meningkat 47,09% dibanding Juli 2017. Komoditas impor yang naik adalah impor minyak mentah senilai US$622,2 juta, hasil minyak US$1,7 miliar, dan impor gas US$284,6 juta.
Sementara itu, jika dilihat dari sektornya, maka semuanya mengalami kenaikan impor. Sektor konsumsi tercatat mengimpor US$1,72 miliar atau naik 60,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun komoditas sektor konsumsi yang naik adalah beras, apel dari China, dan daging dari India serta beberapa jenis obat-obatan.
Impor bahan baku tercatat US$16,67 miliar atau naik hingga 30,07% YoY. Kenaikan bahan baku terjadi pada komoditas kapas dari Amerika Serikat (AS), kedelai juga naik tinggi, dan kemudian beberapa bahan kimia serta bahan kimia organik.
Impor barang modal juga tercatat US$2,88 miliar atau naik 24,81% YoY. Barang modal naik karena impor komoditas seperti mesin, portable receiver, dan beberapa jenis kendaraan seperti eskavator. (prm)
Next Page
Ekspor Hanya US$16,24 Miliar
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular