Perhatian! Yield Obligasi Pemerintah Sudah Tembus 8%

Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
14 August 2018 12:14
Data Reuters menunjukkan harga seri acuan 10 tahun yaitu FR0064 turun dan mengangkat yield-nya di pasar hingga 10 basis poin (bps) menjadi 8%.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Koreksi pasar obligasi melambungkan tingkat imbal hasil (yield) seri acuan 10 tahun menembus level psikologis 8%. Yield tersebut tertinggi sejak 16 Desember 2016.

Pelemahan tersebut disebabkan oleh memanasnya kondisi krisis mata uang Turki dan makroekonomi Indonesia yang mulai mengkhawatirkan pelaku pasar, yang bertepatan dengan momentum jelang lelang rutin surat berharga negara (SBN) hari ini.

Data Reuters menunjukkan harga seri acuan 10 tahun yaitu FR0064 turun dan mengangkat yield-nya di pasar hingga 10 basis poin (bps) menjadi 8%.

Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder, dengan satuan yield yang umum dijadikan acuan perdagangan karena mencerminkan kupon, harga, dan risiko lain dalam satu angka. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Tiga seri SBN acuan lain juga terkoreksi. Seri itu adalah FR0063 acuan 5 tahun, FR0065 acuan 15 tahun, dan FR0075 acuan 20 tahun.

Obligasi (bond) pemerintah seri 5 tahun mengalami penurunan harga sekaligus kenaikan yield 6 bps menjadi 7,79%, 15 tahun naik 16 bps menjadi 8,39%, dan 20 tahun naik 18 bps menjadi 8,39%.

Koreksi terjadi di tengah memanasnya krisis mata uang Turki dan data makroekonomi Indonesia yang menjadi perhatian investor global saat ini.

Sentimen negatif itu membuat keluar aliran dana investasi global dari pasar saham dan obligasi sehingga menekan nilai tukar rupiah sejak kemarin hingga Rp 14.614 per dolar AS siang ini.

Lelang
Kebetulan, koreksi dalam hingga hari ini bertepatan dengan rencana lelang SBN siang ini dengan target Rp 10 triliun- Rp 20 triliun. Seri yang dilelang adalah dua seri SBN bertenor di bawah 1 tahun yaitu surat perbendaharaan negara (SPN) dan empat seri acuan FR0063, FR0064, FR0065, dan FR0075.

Head of Fixed Income Research PT MNC Sekuritas I Made Adi Saputra memprediksi jumlah penawaran yang masuk dalam lelang Rp 25 triliun- Rp 35 triliun.

Dia memprediksi yield wajar lelang SPN 3 bulan ada pada 5,34% - 5,43%; SPN 10 bulan 5,96% - 6,05%; FR0063 7,71% - 7,81%; FR0064 7,87% - 7,96%; 8,21% - 8,31%; FR0075 8,28% - 8,37%.

Analis Fixed Income PT Mandiri Sekuritas Yudistira Yudadisastra dan Handy Yunianto dalam risetnya memprediksi penawaran yang masuk akan sekitar Rp 30 triliun-Rp 35 triliun, meskipun jumlah penerbitan diprediksi akan lebih rendah daripada lelang SBN sebelumnya.

Pada lelang sebelumnya, pemerintah maraup dana senilai Rp 20 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp 45,44 triliun.

Dia memprediksi yield wajar SPN 3 bulan 5,35% (rentang: 5,3%-5,4%), SPN 10 bulan 6,15% (range: 6,1%-6,2%), FR0063 7,76% (7,71-7,81%), FR0064 7,95% (7,9-8%), FR0065 8,31% (8,26%-8,36%), dan FR0075 8,37% (8,32%-8,42%).
(hps/hps) Next Article Pasar Obligasi Pemerintah Stagnan, Saat Rupiah Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular