
Pencadangan Naik, Laba Citibank Indonesia Turun 38%
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
13 August 2018 14:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Citibank Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp 835 miliar pada semester pertama tahun 2018. Nilai tersebut menurun dibandingkan semester pertama tahun 2017 yang mencapai Rp 1,35 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) Citibank Indonesia Batara Sianturi menjelaskan, penurunan laba tersebut terjadi karena adanya kenaikan dari sisi cadangan kerugian akibat reversal dari tahun lalu.
Citibank mencatat, impairment atau cadangan kerugian mencapai Rp 545,32 miliar pada Juni 2018 atau meningkat dibandingkan Juni 2017 yang mencapai Rp 207,67 miliar.
"Benefit dari cadangan yang menurun sudah dinikmati tahun lalu, adanya reversal disebabkan adanya penjualan aset di komersial banking sehingga pencadangan kerugian ditambah," ujar dia dalam acara Pemaparan Kinerja Citibank di Hotel Ritz Carlton, Senin (13/8/2018).
Hal ini juga terlihat dari NPL yang meningkat. Pada Juni 2018, NPL Citibank mencapai 2,34%, meningkat dibandingkan Juni 2017 yang mencapai 2,26%.
Sementara itu, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Citibank Indonesia juga menurun menjadi 5,87% dari 6,69% pada semester pertama tahun 2018. Penurunan NIM ini terjadi karena belum adanya penyesuaian suku bunga kartu kredit.
"Suku bunga kartu kredit yang dari semester dua tahun lalu baru terdampak," ucap dia.
Dari sisi kredit, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan 19% menjadi Rp 47,5 triliun."Kredit didorong oleh pertumbuhan pada lini bisnis institutional banking," ujar dia.
Sementara dari sisi dana pihak ketiga (DPK) bertumbuh 15%. Pertumbuhan kredit dan DPK ini membuat loan to funding ratio (LFR) Citibank mencapai 77,7%.
Dari sisi rasio keuangan, tingkat permodalan serta kualitas aset bank terjaga. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 24,05% dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross sebesar 2,34%.
(roy) Next Article Melesat 14,4%, Bank bjb Raih Laba Rp 924 M di Kuartal II-2021
Chief Executive Officer (CEO) Citibank Indonesia Batara Sianturi menjelaskan, penurunan laba tersebut terjadi karena adanya kenaikan dari sisi cadangan kerugian akibat reversal dari tahun lalu.
Hal ini juga terlihat dari NPL yang meningkat. Pada Juni 2018, NPL Citibank mencapai 2,34%, meningkat dibandingkan Juni 2017 yang mencapai 2,26%.
Sementara itu, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Citibank Indonesia juga menurun menjadi 5,87% dari 6,69% pada semester pertama tahun 2018. Penurunan NIM ini terjadi karena belum adanya penyesuaian suku bunga kartu kredit.
"Suku bunga kartu kredit yang dari semester dua tahun lalu baru terdampak," ucap dia.
Dari sisi kredit, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan 19% menjadi Rp 47,5 triliun."Kredit didorong oleh pertumbuhan pada lini bisnis institutional banking," ujar dia.
Sementara dari sisi dana pihak ketiga (DPK) bertumbuh 15%. Pertumbuhan kredit dan DPK ini membuat loan to funding ratio (LFR) Citibank mencapai 77,7%.
Dari sisi rasio keuangan, tingkat permodalan serta kualitas aset bank terjaga. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 24,05% dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross sebesar 2,34%.
(roy) Next Article Melesat 14,4%, Bank bjb Raih Laba Rp 924 M di Kuartal II-2021
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular