Laba Bank Mega Q3 Melesat 43% Tembus Rp 2,5 T, Kredit Rp 54 T

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
29 October 2021 13:10
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib (CNBC Indonesia)
Foto: Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatat laba di 9 bulan pertama tahun ini atau per kuartal III-2021 senilai Rp 2,53 triliun, melesat 43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,76 triliun.

Sementara laba sebelum pajak tumbuh sebesar 42% (yoy, year on year) menjadi Rp 3,14 triliun dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,21 triliun.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pertumbuhan laba tersebut dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income) 25% menjadi Rp 3,71 triliun, dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,97 triliun.

Kontribusi lainnya diperoleh dari pertumbuhan pendapatan non bunga atau fee based income yang naik sebesar 6% menjadi Rp 1,73 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,64 triliun.

Pendorong kenaikan laba Bank Mega juga dikontribusikan penurunan biaya operasional bank sebesar 3% menjadi Rp 2,31 triliun dari sebelumnya Rp 2,38 triliun.

"Hal ini menunjukkan keberhasilan Bank Mega dalam menjalankan program efisiensi dan transformasi digital," kata Kostaman, Jumat (29/10/2021).

Pada September 2021, total aset bank mengalami kenaikan sebesar 15,3% menjadi Rp 119,77 triliun dibandingkan periode yang sama 2020 senilai Rp 103,82 triliun.

Bank Mega juga mencatatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 85,83 triliun, naik 12,5% dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp 76,27 triliun.

Seiring dengan mulai pulihnya perekonomian Indonesia sejak pandemi Covid-19, Bank Mega berhasil meningkatkan penyaluran kredit, di mana hingga September 2021 tumbuh sebesar 11% (year to date/ytd) menjadi Rp 53,94 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp48,49 triliun.

Hal ini terutama dikontribusi oleh kenaikan kredit korporasi sebesar 25% (ytd) menjadi Rp 32,74 triliun dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar Rp 26,21 triliun.

"Bank Mega berhasil melakukan efisiensi operasional melalui inovasi digital dan otomasi yang telah dilakukan dengan baik. Hal ini tercermin dari semakin membaiknya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)," kata dia.

Pada kuartal III-2021 BOPO turun menjadi 60,09%, jauh membaik jika dibandingkan pada posisi yang sama periode tahun sebelumnya sebesar 70,98%. Perusahaan juga mencatat perbaikan rasio CAR (capital adequacy ratio) pada kuartal III-2021 menjadi 28,20% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 26,01%.

Pertumbuhan kredit juga diikuti dengan kualitas yang baik, hingga September 2021 kredit bermasalah atau NPL gross tercatat turun menjadi 1,25% dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,40%.

Sementara rasio ROA (return on asset) di mana pada triwulan III 2021 tercatat sebesar 3,66% naik dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,92%. Sementara rasio ROE (return on equity) sebesar 20,21% naik dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar 15,67%.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melesat 32%, Laba Bank Mega Tembus Rp 1,56 T di Semester I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular