Pak Jokowi, Waspada CAD Bengkak, Rupiah Jatuh & Cadev Turun

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
10 August 2018 17:29
Rupiah Jatuh
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Tingginya impor, kenaikan harga minyak dunia, trade war alias perang dagang dan membaiknya perekonomian AS membuat dolar makin perkasa di seluruh jagad raya. Hal ini menyebabkan rupiah terombang-ambing.

Sampai 10 Agustus 2018, rupiah telah mengalami depresiasi hingga 6,67% dari Rp 13.565 pada awal 2018 ke Rp 14.470/US$ pada Agustus 2018.

Pak Jokowi! Waspada CAD Bengkak, Rupiah Jatuh & Cadev TurunFoto: Ist


Dampak positif pelemahan rupiah mungkin hanya dirasakan para eksportir komoditas. Namun, industri manufaktur Indonesia yang sangat bergantung pada impor berupa barang modal dan bahan baku terkena dampaknya. Tak lupa industri makanan dan minuman.

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) menggarisbawahi, bahan baku industri makanan-minuman atau mamin banyak menggunakan bahan impor.

Ketua Umum Gapmmi, Adhi S Lukman, menegaskan para pelaku usaha makanan dan minuman harus rela hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit.

Kondisi rupiah yang memperihatinkan ini dinilai harus segera diatasi dengan melihat berbagai kebijakan yang paling efektif untuk diterapkan. Dia menyebutkan jika tidak maka akan membuat pengusaha semakin tertekan.

"Pelemahan rupiah sangat memprihatinkan. Kita harus bersama mengatasi ini dan review berbagai kebijakan yang menghambat untuk meningkatkan daya saing produk kita dan mengurangi defisit," jelasnya.

Bila pelemahan nilai tukar yang dalam tidak dapat dicegah, dampaknya secara makro akan lebih besar berupa kenaikan inflasi, biaya impor, dan pembayaran utang luar negeri yang pada akhirnya dapat melemahkan kinerja industri manufaktur dan perekonomian. (dru/wed)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular