Giliran BRI dan UNTR yang Dibuang Asing

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 August 2018 17:41
Pemodal asing tampak benar-benar merealisasikan keuntungan pada dua saham ini, setelah kedua saham sudah naik tinggi dalam sebulan terakhir.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNCB Indonesia - Dua saham penghuni sepuluh besar jajaran big cap atau berkapitalisasi saham terbesar, dilepas investor asing pada perdagangan hari ini. Pemodal asing tampak benar-benar merealisasikan keuntungan pada dua saham ini, setelah kedua saham sudah naik tinggi dalam sebulan terakhir.

Kedua saham yang paling banyak dilepas investor tersebut, yaitu saham PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Ini menjadi pemicu keluarnya dana asing net sell dari bursa domestik senilai Rp 484,22 miliar di semua pasar.

Total akumulasi jual bersih saham UNTR pada perdagangan hari ini mencapai Rp 252,69 miliar dari total transaksi Rp 338,49 miliar. Meskipun banyak dijual asing, harga saham anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mampu naik tipis 0,14% ke level harga Rp 36.025/saham.

Dalam sebulan terakhir, harga saham UNTR tercatat naik 9,83%, tapi jika dihitung dari awal tahun, harga saham UNTR hanya naik 1,77%. Artinya harga saham UNTR sempat anjlok dalam, tapi baru mulai naik lagi dalam sebulan terakhir.

Dari sisi kinerja, sepajang kuartal-II 2018, UNTR membukukan laba bersih Rp 2,95 triliun, mengalahkan rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters Rp 2,48 triliun. Laba per saham perusahaan tercatat Rp 791, di atas konsensus Rp 626,56.

Bottom line yang mampu mengalahkan ekspektasi datang seiring dengan penjualan yang lebih tinggi dari perkiraan. Sepanjang 3 bulan kedua tahun ini, penjualan perusahaan tercatat mencapai Rp 19,93 triliun, di atas konsensus Rp 19,57 triliun.

Jika dilihat secara semesteran, UNTR mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 60% YoY sepanjang semester I-2018 menjadi Rp 5,5 triliun. Kenaikan harga batu bara membuat kinerja bisnis mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan pertambangan meningkat.

Pada bisnis mesin konstruksi, penjualan alat berat Komatsu meningkat 37% YoY menjadi 2.400 unit, dimana pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.

Hal yang sama juga terjadi pada saham BBRI, yang dilepas asing dengan nilai Rp 108,26 miliar dari total nilai transaksi Rp 312,49 miliar. Tekanan jual asing tersebut membuat harga saham bank dengan laba terbesar tersebut turun 0,6% ke level harga Rp 3.330/saham.

Dalam sebulan terakhir, harga saham BBRI tercatat sudah naik 11,37%, kalau dihitun dari awal tahun harga saham perseroan masih terkoreksi 8,25%. Ini juga menunjukan penguatan harga saham BRI dalam sebulan terakhir memicu investor asing melakuka akumulasi jula bersih.

Dari sisi kinerja, BRI masih membukukan laba bersih sebesar Rp 14,93 triliun pada semester I-2018 atau periode 30 Juni 2018. Angka tersebut mengalami kenaikan 11% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang sebesar Rp 13,44 triliun.

Kenaikan laba bersih perseroan ditopang dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 38,24 triliun di 30 Juni 2018 atau naik dari periode yang sama di 2017 yang hanya sebesar Rp 35,91 triliun.
(hps/wed) Next Article Saham BBRI dan UNTR Paling Banyak Dilepas Asing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular